Respons Dunia Internasional tehadap Kemerdekaan Indonesia
Syarat berdirinya negara adalah pengakuan
dari negara lain secara hukum atau de jure. Pasca proklamasi kemerdekaan yang
dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, upaya untuk mendapatkan pengakuan
dari negara lain dilakukan oleh bangsa Indonesia. Salah satu caranya adalah
mengirim misi diplomasi ke negara lain untuk mendapatkan dukungan kemerdekaan.
Indonesia membutuhkan pengakuan dari negara lain dikarenakan Belanda tidak
mengakui kemerdekaan Indonesia dan berupaya menguasai kembali Indonesia.
Pengakuan dari negara lain terhadap
kemerdekaan Indonesia antara lain Mesir (10 Juni 1947), Suriah (2 Juli 1947),
Lebanon (29 Juli 1947), Irak (16 Juli 1947), Arab Saudi (23 November 1947),
Myanmar/Birma (23 November 1947), Inggris (31 Maret 1947), Amerika Serikat
(19470, Yaman (4 Mei 1948), dan Uni Soviet (5 Mei 1948).
A. Pengakuan Kemerdekaan
Indonesia dari Mesir, India, dan Australian.
1. Mesir
Mesir
mengakui secara de facto kemerdekaan Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946.
Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia ini dikarenakan persamaan agama,
senasib sepenanggungan dan juga banyak orang Indonesia yang belajar di Mesir.
Pada tanggal 10 Juni 1947 ditandatangani Perjanjian persahabatan yang mana
Indonesia diwakili oleh Agus Salim dan Mesir oleh Fahmi Nokrsyi Pasha.
Sebelumnya Mesir juga mendorong Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Aksi nyata lain yang dilakukan Mesir dalam rangka mendukung kemerdekaan Indonesia adalah melakukan aksi pemboikotan para buruh di pelabuhan Port Said dan juga Terusan Suez terhadap kapal kapal Belanda. Penutupan hubungan diplomatik dengan Belanda dan juga pembentukan perangkat kesehatan untuk menolong korban agresi militer Belanda
Dukungan Mesir terhadap Indonesia berlanjut ketika Muhammad Abdul Mu’im selaku Konsul Jenderal Mesir, datang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947. Tujuan dari kedatangannya adalah untuk menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Peran Mesir sangat besar dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia, karena Mesir merupakan negara yang sering mengeluarkan anjuran agar negara-negara anggota Liga Arab mengakui kemerdekaan Indonesia.
Kemudian, pada tanggal 10 Juni 1947, terjadi penandatanganan perjanjian persahabatan antara Indonesia dengan Mesir. Pihak Indonesia diwakilkan oleh Haji Agus Salim, A.R. Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi. Sedangkan pihak Mesir diwakilkan oleh Mahmud Fahmi Nokrashi. Nah, untuk pertama kalinya nih Squad, Republik Indonesia mendirikan Kedutaan Besar RI di luar negeri.
2.
Suriah
Suriah merupakan negara selanjutnya yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 3 Juli 1947, perwakilan Suriah untuk PBB mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mendiskusikan masalah Indonesia
3.
Lebanon
Lebanon mengakui kemerdekaan Indonesia pata tanggal 29 Juli 1947. Hubungan diplomatik secara resmi dibuka pada tahun 1950 dengan membuka kedutaan Indonesia di Beirut. Sedangkan kedutaan Lebanon dibuka di Jakarta tahun 1995. Indonesia pernah mengirimkan pasukan ke Lebanon yang terbagung dengan pasukan perdamaian PBB khusus Lebanon yakni United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) pada tanggal 19 Maret 1978. Pada saat itu wilayah Lebanon dikuasi oleh Israel.
4.
Arab
Saudi
Pada tanggal 24 November 1947, Arab Saudi mengakui terhadap kemerdekaan Indonesia. Penyerahan dilakukan oleh Raja Abdul Aziz kepada perwakilan Indonesia, H.Rasjidi
5.
India
India memprakarsai diadakannya Konferensi
Inter-Asia atau Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949, dan yang
memprakarsai adalah Pandit Jawaharlal Nehru. Bahkan nih ya Squad, India sampai
mengirimkan pesawat untuk menjemput delegasi Indonesia, yaitu H. Agus Salim.
Konferensinya sendiri, dihadiri oleh beberapa negara seperti Arab Saudi,
Ethiopia, Burma, Iran, Irak, Australia, Afganistan, Selandia Baru, Yaman, Sri
Lanka, Nepal, Republik Rakyat Tiongkok, dan Muangthai.
Peran India dalam mendukung
kemerdekaan Indonesia antara lain:
- Mengirim bantuan obat-obatan
sebagai timbal balik dari bantuan beras dari Indonesia untuk India. Perlu
diingat ketika Perdana Menteri Sutan Syahrir melakukan diplomasi yang
terkenal dengan nama “India rice” yakni pengiriman 500.000 ton beras dari
Indonesia ke India (20 Agustus 1946). Pada saat itu India sedang mengalami
krisis pangan.
- Akibat adanya Agresi Militer
Belanda I, India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke
Dewan Keamanan PBB pada tanggal 31 Juli 1947. Kemudian tanggapan PBB
adalah mengeluarkan resolusi tanggal 1 Agustus 1947 yang isinya untuk
menghentikan pertikaian antara Indonesia-Belanda
- India menjadi tuan rumah dari
Konferensi Asia di New Delhi pada tanggal 20-25 Januari 1949. Banyak
negara yang hadir seperti Pakistan, Afghanistan, Libanon, Suriah, Arab
Saudi, Philipina, Myanmar, Yaman, Irak, Mesir, Ehtiopia, Australia.
Indonesia pada saat Konferensi Asia diwakili oleh Dr Sudarsono. Hasil dari
Konferensi di New Delhi antara lain: (1) pengembalian pemerintah RI ke
Yogyakarta, (2) penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah Indonesia,
(3) penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling
lambat tanggal 1 Januari 1950
6. Australia
Secara geografis, Indonesia sangat berdekatan dengan Australia, hal
itulah yang membuat Australia ikut terlibat dalam menyuarakan dukungan
kemerdekaan Indonesia. Salah satu bentuk dukungannya adalah peristiwa “Black
Armada” yang terjadi pada 24 September 1945. Pada saat itu terjadi boikot
besar-besaran terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sidney,
Melbourne, dan Fremantle yang membawa persenjataan milik Belanda menuju
Indonesia.
Kejadian tersebut didukung oleh Partai Buruh Australia yang pada saat itu menguasai pemerintahan Australia. Lalu apa akibat dari peristiwa Black Armada? Akibatnya sebanyak 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Selain itu para pekerja di pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda dan memasang spanduk bertuliskan “hands off Indonesia”. Dalam rangka mendukung kemerdekaan Indonesia adalah menjadi wakil Indonesia dalam Komisi Tiga Negara.
7. Vatikan
Vatikan
adalah negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan itu
dilakukan pada tanggal 6 Juli 1947 ditandai dengan pembukaan kedautaan yang
disebut “Apostolic Delegate”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar