Senin, 01 Agustus 2022

Sejarah Indonesia Kelas X IPA

 

Assalamuaaikum, Wr. Wb. 

Nama Guru                       : Selamet

Mata Pelajaran                  : Sejarah Indonesia

Kelas                                 : X IPA

 

Kode KD

3.1 Menganalisis Cara berpikir sejarah

Materi                                  

Berpikir diakronis dan sinkronis


Tujuan Pembelajaran         

Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:

1.    Menjelaskan cara berpikir diakronis .

2.    Menjelaskan cara berpikir sinkronis.

Materi Pembelajaran

Dalam memaparkan sebuah peristiwa sejarah sangat diperlukan sebuah cara berpikir yang tepat sehingga peristiwa sejarah tidak mengalami distorsi (penyimpangan sejarah). Salah satunya adalah berpikir diakronik. Apakah yang dimaksud berpikir diakronik?

 

Berpikir Diakronis

 

Diakronis  berasal  dari  bahasa  Yunani,  dia artinya  melintasi  atau  melewati  dan  khronos yang berarti perjalanan waktu. Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba.Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.

Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan    sejarah    kehidupan    masyarakatnya    dari    jaman    ke    jaman   berikutnya. Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis haruslah dapat memberikan penjelasan secara kronologis dan kausalitas.

Studi  diakronis  bersifat  vertikal,  misalnya  menyelidiki  perkembangan  sejarah  Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kutai sampai kini.

Bagaimanakah ciri-ciri diakronik? Adapun ciri diakronik yaitu:

a.  Mengkaji dengan berlalunya masa;

b.  Menitik beratkan pengkajian pristiwa pada sejarahnya

c.  Bersifat historis atau komparatif;

d.  Bersifat vertikal;

e.  Terdapat konsep perbandingan;

f.  Cakupan kajian lebih luas; Contohnya :

 

Kronologi Pertempuran Ambarawa (20 Oktober – 15 Desember 1945)

a.      Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945.

b.      Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi tembak-menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.

c.      Kolonel Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar pada tanggal 11 Desember 1945.

d.     Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi.

e.     Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesi

2. Berpikir Sinkronik

Bagaimanakah berpikir sinkronik

Kata  sinkronis  berasal  dari  bahasa  Yunani  syn yang  berarti  dengan,  dan  khronos yang berarti waktu, masa. Berpikir sinkronis dalam sejarah adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau bersifat  horisontal.Sinkronik  artinya  segala  sesuatu  yang  bersangkutan dengan  peristiwa  yang terjadi di suatu masa/ruang tetapi terbatas dalam waktu.

Sinkronis  artinya  meluas  dalam  ruang  tetapi  terbatas  dalam  waktu.  pengertian  sejarah secara sinkronik artinya mempelajari pristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu  yang tertentu atau terbatas. Kajian sinkronis sejarah mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak.  Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit.

Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian berpikir sinkronik dalam sejarah adalah  mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.

 

Bagaimanakah ciri-ciri sinkronik?

Ciri -Ciri  sinkronik yakni sebagai berikut :

1.      Mengkaji  pada masa tertentu

2.      Menitik beratkan pengkajian  pada strukturnya(karakternya)

3.      Bersifat horizontal

4.      Tidak ada konsep perbandingan

5.      Cakupan kajian lebih sempit

6.      Memiliki sistematis yang tinggi

7.      Bersifat lebih serius dan suli 

Contoh berpikir sinkronik :

Anda pasti mengetahui kapan Sumpah Pemuda di laksanakan, bagaimanakah dampak sosial setelah terjadinya Peristiwa Sumpah Pemuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar