Assalamuaaikum, Wr. Wb.
Nama Guru : Selamet
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : X IPA
Kode
KD
3.1 Menganalisis Cara berpikir sejarah
Materi
Berpikir diakronis dan sinkronis
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan
cara
berpikir diakronis .
2. Menjelaskan
cara
berpikir sinkronis.
Materi Pembelajaran
Dalam memaparkan sebuah peristiwa sejarah sangat diperlukan sebuah cara berpikir yang
tepat sehingga peristiwa sejarah tidak mengalami distorsi (penyimpangan sejarah). Salah satunya adalah berpikir
diakronik. Apakah yang dimaksud
berpikir diakronik?
Berpikir Diakronis
Diakronis berasal
dari bahasa Yunani,
dia
artinya melintasi atau
melewati
dan khronos yang
berarti perjalanan waktu. Dengan demikian,
diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya
dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara
tiba-tiba.Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang
masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan
sejarah kehidupan masyarakatnya dari jaman ke
jaman berikutnya. Suatu peristiwa
sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa
sebelumnya dan akan mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis haruslah dapat memberikan
penjelasan secara kronologis
dan kausalitas.
Studi diakronis
bersifat
vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan sejarah Indonesia
yang dimulai
sejak adanya prasasti di
Kutai sampai kini.
Bagaimanakah ciri-ciri
diakronik? Adapun ciri diakronik yaitu:
a. Mengkaji dengan
berlalunya masa;
b. Menitik beratkan
pengkajian pristiwa pada sejarahnya
c. Bersifat
historis atau komparatif;
d. Bersifat
vertikal;
e. Terdapat konsep
perbandingan;
f. Cakupan kajian lebih
luas;
Contohnya :
Kronologi
Pertempuran Ambarawa (20
Oktober – 15 Desember 1945)
a. Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di
Semarang pada tanggal
20 Oktober 1945.
b. Tanggal
23 November 1945 ketika matahari mulai
terbit,
mulailah terjadi tembak-menembak
antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.
c. Kolonel Soedirman mengadakan rapat
dengan
para
Komandan Sektor TKR
dan
Laskar pada
tanggal 11 Desember 1945.
d. Serangan mulai dilancarkan
pada tanggal 12 Desember 1945
pukul 4.30 pagi.
e. Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesi
2. Berpikir Sinkronik
Bagaimanakah berpikir sinkronik
Kata sinkronis
berasal dari
bahasa Yunani
syn yang berarti dengan,
dan
khronos yang
berarti waktu, masa. Berpikir sinkronis dalam sejarah adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau bersifat horisontal.Sinkronik artinya
segala
sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang
terjadi di suatu masa/ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Sinkronis artinya
meluas dalam
ruang
tetapi terbatas
dalam waktu.
pengertian sejarah
secara sinkronik artinya mempelajari pristiwa
sejarah dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas. Kajian sinkronis sejarah mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak.
Kajian sinkronis
justru lebih serius dan sulit.
Berdasarkan
uraian di atas
dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian
berpikir sinkronik
dalam sejarah adalah
mempelajari (mengkaji)
struktur (karakter) suatu
peristiwa sejarah
dalam
kurun waktu tertentu
atau dibatasi oleh waktu.
Bagaimanakah ciri-ciri sinkronik?
Ciri -Ciri sinkronik yakni sebagai berikut :
1. Mengkaji pada masa tertentu
2. Menitik beratkan
pengkajian pada strukturnya(karakternya)
3. Bersifat horizontal
4. Tidak ada konsep perbandingan
5. Cakupan
kajian lebih sempit
6. Memiliki sistematis yang tinggi
7. Bersifat lebih serius dan suli
Contoh berpikir sinkronik
:
Anda pasti mengetahui kapan
Sumpah Pemuda di laksanakan, bagaimanakah
dampak sosial setelah
terjadinya Peristiwa
Sumpah Pemuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar