Rabu, 02 Oktober 2019

Sejarah Peminatan




                    
Teknologi Ruang Angkasa

Teknologi Ruang angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi ke, dan mengambil objek dari angkasa luar Teknologi peramalan cuacatelevisi satelit, hingga sistem GPS merupakan teknologi sehari-hari yang memanfaatkan infrastruktur yang dibangun di luar angkasa. Ilmu pengetahuan seperti astronomi dan ilmu bumi juga memanfaatkan teknologi luar angkasa untuk melakukan penginderaan jauh.
Perlombaan angkasa dan Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membuat perkembangan teknolgi luar angkasa berkembang sangat cepat. Teknologi yang dihasilkan dari perkembangan tersebut tidak hanya digunakan oleh pelaku penerbangan luar angkasa, tetapi sampai ke kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi komunikasi jarak jauh hingga teknologi pengeringan beku awalnya dikembangkan untuk penerbangan luar angkasa, tetapi sekarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain sangat terbantu dengan adanya komunikasi satelit saat ini. Bentuk komunikasi itupun beragam mulai dari mengakses internet maupun dalam penggunaan GPS untuk membantu kemudahan untuk sampai ditempat tujuan. Teknologi ini pun pada perkembanganya tidak dapat terpisah dari kehidupan manusia. Contohnya saja, seorang presiden yang ingin menghubungi presiden lain dinegara yang berbeda akan lebih memilih menggunakan media telecoverence untuk melakukan perbincangan ataupun diplomasi mengenai kepentingan tertentu dibandingkan dengan menggunakan surat-menyurat.

Di Indonesia sendiri penggunaan komunikasi satelit dapat menjadi penanda status seseorang. Dengan adanya kebudayaan yang mengacu pada perkembangan teknologi yang ada. Misalnya saja, seseorang yang memiliki mobil dengan fasilitas GPS dilihat lebih tinggi statusnya dibandingkan dengan seseorang yang memiliki mobil tanpa GPS. Apabila kita tinjau lebih dalam, penggunaan GPS tak terlalu memainkan peran yang besar apabila kita mengetahui kondisi jalanan yang sering kita lewati dan tujuan yang ingin kita tuju sekedar untuk menghindari macaet di jalanan perkotaan. Dengan demikian sebetulnya penggunaan GPS tidak terlalu penting dalam kondisi tertentu.
Penggunaan satelit dalam dunia komunikasi sangatlah memainkan peranan penting dalam perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Perkembangan ini pun telah melampaui pemikiran orang-orang masa lalu yang mengimpikan untuk menggunakan media luar angkasa sebagai media untuk memainkan teknologi dalam membantu kebutuhan manusia sehari-hari.

 Kita kini hidup dalam abad angkasa (space age). Ilmu pengetahuan yang selamanya bergerak maju, berkembang pesat dalam waktu 50 tahun terakhir ini, terutama sejak perang dunia ke – II. Kemajuan teknologi khususnya teknologi penerbangan pada abad kini memberi akibat yang positif kepada tingkat kehidupan manusia yang sekarang telah mampu melakukan penerbangan – penerbangan ke dan di ruang angkasa. ( Priyatna Abdulrasyid, Bandung 1977 : 4 )

Setelah Perang Dunia II yang mendekati ke pertengahan abad ke-20, sebuah konflik baru pun dimulai yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Perang Dingin (The Cold War), dimana pertempuran ini terdiri dari the world’s two great powers yaitu the democratic, capitalist Amerika Serikat dan the communist Uni Soviet yang saling berkonfrontasi satu sama lain. Dimulai pada akhir tahun 1950-an, ruang angkasa menjadi suatu arena dramatis lain untuk kompetisi perang dingin karena setiap Negara berusaha untuk membuktikan superioritas mereka dalam bidang teknologi, senjata militer dan dengan ekstensi sistem politik dan ekonomi. Pada pertengahan tahun 1950-an, Perang Dingin U.S dan Uni Soviet telah memasuki ke dalam kehidupan sehari – hari di kedua belah Negara, didorong oleh perlombaan senjata dan ancaman senjata nuklir, perluasan spionase (wide-ranging espionage) dan kontra spionase (counter-espionage) antara dua negara, perang di Korea dan perang kata-kata serta pemikiran yang dilakukan di media.

Dengan diorbitkannya Satelit Uni Soviet “Sputnik I” (bahasa Rusia untuk “traveller”) pada tanggal 4 Oktober 1957, yang merupakan satelit buatan pertama di dunia (the world’s first artificial satellite) dan merupakan keberhasilan objek buatan manusia pertama yang diletakkan ke orbit Bumi. disusul dengan usaha – usaha Amerika Serikat Pada tahun 1958, dengan meluncurkan satelit “Explorer I” yang dirancang oleh Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah arahan ilmuwan roket Wernher von Braun. Pada tahun yang sama pula, Presiden ke-34 Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower menandatangani suatu perintah umum (public order) untuk mendirikan the National Aeronautics and Space Administration (NASA) yaitu sebuah agen federal yang didedikasikan untuk eksplorasi ruang angkasa.( The Space Race, Agustus 2016 )

Keberhasilan peluncuran SPUTNIK I telah menandai dimulainya abad ruang angkasa dengan perlombaan kedua negara adidaya itu, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam pemanfaatan teknologi ruang angkasa, sebagaimana yang diuraikan Jean-Louis Magdenalat, antara lain :

The Launching by U.S.S.R. of Sputnik I, on October 4, 1957, is regarded as the first step in what has come to be known as the space age. Remarkable achievement follower. The U.S.A. launched its Explorer I on February 1, 1958 ; Yuri Gagarin, on April 12, 1961, was the first man to orbit the Earth ; the U.S.S.R, in 1966, launched an automatic station, known as Luna 9, soft landed on the Moon and transmitted television images and information from its surface ; Neil A. Armstrong and Edwin A. Aldrin on July 20, 1969, touched the surface of earth’s satellite, the moon, after a safe landing.
The progress continued with the space-shuttle missions as the beginning of a new era in which practical application and commercial utilization will be developing extensively and bringing many vital space based and space-related uses within the reach of the world community.
( Jean Louis Magdelenat, 1982 : 31 )  

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menyebabkan Negara – Negara mulai mempersoalkan masalah – masalah hukum yang timbul mendorong Perserikatan Bangsa – Bangsa untuk memberikan pengarahan yang tepat dalam rangka usaha Negara – Negara memanfaatkan ruang angkasa (“Outer Space”).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar