Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh
Nama Guru : Selamet
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas : XI IPS
Kode KD
3.8 Menganalisis sejarah organisasi Pergerakan Nasionalisme.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan latar faktor-faktor yang mendorong lahirnya organisasi pergerakan nasional
2. Menjelaskan dampak lahirnya beberapa organisasi pergerakan nasional
Materi Pembelajaran
Assalamualaikum, anak-anak silahkan literasi materi berikut!
Faktor Penyebab Timbulnya Pergerakan Nasional
Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri (internal), antara lain digambarkan sebagai berikut:
1. Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah;
2. Adanya rasa senasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk Negara;
3. Adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.
Tekanan dan penderitaan terus menerus yang dimaksud merupakan akumulasi dari sejumlah tindakan kaum penjajah, mulai dari Bangsa Portugis, Belanda, Inggris, Perancis, dan Jepang. Belanda merupakan pen- jajah terlama menanamkan pengaruhnya di Nusantara, sehingga berbagai bentuk penindasan yang membuat rakyat menjadi miskin, menderita, dan tertinggal telah menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Perlakuan sejenis yang dialami bersama itulah menimbulkan perasaan senasib dan akhirnya menjelma menjadi semangat untuk membentuk sebuah negara. Kesadaran akan pentingnya kebersatuan untuk mewu- judkan impian bersama (membebaskan diri dari beleng- gu penjajah), pada gilirannya membentuk kesadaran nasional.
Sedangkan sejumlah faktor eksternal merupakan momentum mewujudkan
pergerakan nasional. Menurut Sudiyo, faktor luar negeri yang turut mempercepat proses timbulnya pergerakan nasional, antara lain:
1. Adanya faham baru, yakni liberalisme dan human rights, akibat dari Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis (1789), yang sudah mulai dikenal oleh para elit intelektual.
2. Diterapkannya pendidikan sistem Barat dalam pelaksanaan Politik Etis (1902), yang menimbul- kan wawasan secara luas bagi pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya sangat sedikit.
3. Kemenangan Jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa berkulit putih).
4. Gerakan Turki Muda (1896-1918), yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki, sehingga terbentuk negara kebangsaan yang bulat, dengan ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa, ialah Turki.
5. Gerakan Pan-Islamisme, yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperialisme Barat untuk mem- bentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di Negara terjajah dan anti- imperialis.
6. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan Philipina.
Munculnya faham-faham baru berupa liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme pasca Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis, tidak terlepas dari terjalinnya hubungan antara Eropa dengan Asia terutama sejak pembukaan terusan Suez. Di mana komunikasi lintas benua ini, menjadi media penyebaran isme-isme termasuk semangat nasionalisme di kalangan bangsa-bangsa Asia tak terkecuali Indonesia. Demikian pula penerapan sistem pendidikan Barat di Hindia Belanda menciptakan kaum terpelajar dan elit baru yang berpikiran modern serta kemenangan Jepang atas Rusia memicu lahirnya rasa percaya diri di kalangan kaum pribumi untuk berjuang menentang penjajah. Bahkan gerakan Turki Muda dan Gerakan Pan-Islamisme, memberi andil penting atas proses perwujudan semangat kebangsaan di kalangan kaum pribumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar