Jumat, 16 April 2021

Sejarah Peminatan Kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3

 

Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh

Nama Guru           : Selamet

Mata Pelajaran      : Sejarah Peminatan

Kelas                     : XI IPS

Kode KD

3.8  Menganalisis sejarah organisasi Pergerakan Nasionalisme.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:

1.   Menjelaskan latar faktor-faktor yang mendorong lahirnya organisasi pergerakan nasional

2.      Menjelaskan dampak lahirnya beberapa organisasi pergerakan nasional

Materi Pembelajaran

Assalamualaikum, anak-anak silahkan literasi materi berikut!

Faktor Penyebab Timbulnya Pergerakan Nasional

 

Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri (internal), antara lain digambarkan sebagai berikut:

1.    Adanya  tekanan  dan  penderitaan  yang  terus menerus, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah;

2.   Adanya rasa senasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk Negara;

3.     Adanya  rasa  kesadaran  nasional  dan  harga  diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.

Tekanan dan penderitaan terus menerus yang dimaksud merupakan akumulasi dari sejumlah tindakan kaum penjajah, mulai dari Bangsa Portugis, Belanda, Inggris, Perancis, dan Jepang.   Belanda merupakan pen- jajah terlama menanamkan pengaruhnya di Nusantara, sehingga berbagai bentuk penindasan yang membuat rakyat menjadi miskin, menderita, dan tertinggal telah menjadi catatan hitam dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Perlakuan sejenis yang dialami bersama itulah menimbulkan perasaan senasib dan akhirnya menjelma menjadi semangat untuk membentuk sebuah negara. Kesadaran akan pentingnya kebersatuan untuk mewu- judkan impian bersama (membebaskan diri dari beleng- gu penjajah), pada gilirannya membentuk kesadaran nasional.

Sedangkan sejumlah faktor  eksternal  merupakan  momentum  mewujudkan

pergerakan nasional. Menurut Sudiyo, faktor luar negeri yang turut mempercepat proses timbulnya pergerakan nasional, antara lain:

1.      Adanya faham baru, yakni liberalisme dan human rights, akibat dari  Perang Kemerdekaan  Amerika (1774-1783)  dan Revolusi  Perancis (1789),  yang sudah mulai dikenal oleh para elit intelektual.

2.    Diterapkannya   pendidikan   sistem   Barat   dalam pelaksanaan Politik Etis (1902),  yang menimbul- kan  wawasan secara luas bagi pelajar  Indonesia, walaupun jumlahnya sangat sedikit.

3.    Kemenangan  Jepang  terhadap  Rusia  tahun  1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan bangsa penjajah (bangsa berkulit putih).

4. Gerakan Turki Muda (1896-1918), yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki, sehingga terbentuk negara kebangsaan yang bulat, dengan ikatan satu negara, satu bangsa, satu bahasa, ialah Turki.

5. Gerakan  Pan-Islamisme, yang  ditumbuhkan  oleh Djamaluddin al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperialisme Barat untuk mem- bentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan  nasionalisme di Negara terjajah dan anti- imperialis.

6.    Pergerakan   nasional   di   Asia,   seperti   gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan Philipina.

Munculnya faham-faham baru berupa liberalisme, demokrasi,  dan  nasionalisme  pasca  Revolusi  Amerika dan Revolusi Perancis, tidak terlepas dari terjalinnya hubungan antara Eropa dengan Asia terutama sejak pembukaan terusan Suez. Di mana komunikasi lintas benua ini, menjadi media penyebaran  isme-isme termasuk semangat nasionalisme di kalangan bangsa-bangsa Asia tak terkecuali Indonesia. Demikian pula penerapan sistem pendidikan Barat di Hindia Belanda menciptakan kaum terpelajar dan elit baru yang berpikiran modern serta kemenangan Jepang atas Rusia memicu lahirnya rasa percaya diri di kalangan kaum pribumi untuk berjuang menentang penjajah. Bahkan gerakan Turki Muda dan Gerakan Pan-Islamisme, memberi andil penting atas proses perwujudan semangat kebangsaan di kalangan kaum pribumi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar