Pembelajaran Jarak Jauh
Nama : Selamet
Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Kelas/Semester : XI /Genap
Materi : Respon Bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme
Assalamualaikum, Wr, Wb
Anak-anakku untuk pembelajaran Sejarah Peminatan hari ini kita lanjutkan pembahasan terkait dengan Respon Bangsa Indonesia Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam bidang politik (organisasi pergerakan), ekonomi (bentuk perlawanan terhadap praktik monopoli), sosial-budaya (karya seni dan sastra), dan pendidikan (Taman Siswa, Kayu Tanam)
Tujuan Pembelajaran
3.7.1 Menjelaskan respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang politik
Materi Pembelajaran
Respon Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
di Bidang Politik
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1. Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia. Meskipun saat itu pendirian organisasi awalnya hanya dituukan bagi golongan berpendidikan Jawa. Hingga saat ini tanggal berdirinya, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Hal ini menjadikan sejarah Budi Utomo dari awal hingga akhir sangat menarik untuk dipelajari. Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya. Para pelajar tersebut terdiri dari Soeradji, Muhammad Saleh, Soewarno A, Goenawan
2. Sarekat Islam (SI)
Kita kerap mendengar seruan untuk menjauhkan Islam dari gerakan politik. “Jangan gunakan Islam sebagai alat politik, begitu kira-kira seruan mereka. Mereka menginginkan Islam diisolasi di ruang “netral”. Sebetulnya ruang netral itu tidak ada. Sebab, hampir semua ruang kehidupan manusia itu terkait dengan politik. Mana bisa Islam terpisah dari persoalan kehidupan? Mana bisa Islam tutup mata dengan penderitaan umatnya? Dan memang, jika kita menengok ke masa silam, Islam tidak berjarak dengan politik. Itu terjadi pada permulaan abad 20, bersamaan dengan kebangkitan perlawan rakyat Indonesia menentang kolonialisme, muncul gerakan politik Islam atau Islam Politik. Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi. Awalnya, organisasi itu bermuasal dari organisasi ronda bernama “Rekso Roemekso”. Pendapat ini diperkuat oleh Takashi Shiraishi dalam bukunya, Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat Di Jawa (1912-1926). Namun, versi lain yang lebih akurat menyatakan, SI berasal dari organisasi yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islamiyah (SDI). Pendirinya adalah seorang bekas murid STOVIA yang terbakar api nasionalisme Tiongkok, Tirto Adhi Soerjo, pada tahun 1909. Pendapat ini diusung oleh Pramoedya Ananata Toer dalam tetralogi bagian ketiganya, Jejak Langkah. Namun, pada tahun 1913, sebagai upaya menjegal perkembangan SDI, penguasa kolonial membuang Tirto ke Ambon. Kepengurusan SI pun berpindah ke Haji Samanhudi dan kegiatannya berpusat di Solo. Pendapat Pram itu hampir sejalan dengan pendapat Bung Hatta saat menyampaikan ceramah berjudul “Dari Budi Utomo menuju Sarekat Islam” di gedung Kebangkitan Nasional tanggal 22 Mei 1974. Menurut Bung Hatta, pendiri SDI adalah Tirto di Batavia tahun 1909. Tirto kemudian melakukan tur keliling jawa, termasuk Solo. Dengan demikian, SDI Solo yang diketuai Haji Samanhudi adalah cabang SDI-nya Tirto Adhisuryo. SDI di bawah Haji Samanhudi terus berkembang. Sayang, Haji Samanhudi tidak bisa mengendalikan organisasi yang terus berkembang. Ia juga tak kuasa melawan tekanan penguasa kolonial. Akhirnya, pada tahun 1912, kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto, seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi. Pusat kegiatan SI pun dipindahkan ke Surabaya. Namanya pun berubah menjadi Sarekat Islam (SI).
3. Perhimpunan Indonesia
Selain rakyat yang ada di daerah kita, jiwa nasionalisme juga timbul dari luar negeri. Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda, pada tahun 1908, membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging pada tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra. Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi lebih radikal dan mengganti namanya menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Tugas:
- Silahkan buat kesimpulan bagaimana respon bangsa Indonesia respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang politik.
- Kesimpulan ditulis dihalaman blogger
Al Puja Diana Sari
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialism dalam bisang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara (dalam bidang politik) yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo
BalasHapusRespon bangsa indonesia atas kolonialisme dan imperealisme dalam bidang politik adalah mendirikan beberapa organisasi seperti :
1. Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya budi utomo menjadi tanda kebangkitan nasional,berdiri pada tgl 20 mei 1908 dan hingga sekarang tgl tsb diperingati sbg hari Kebangkitan Nasional. di dirikan oleh Dr.Soetomo dan mahasiswa STOVIA. Dan juga dipelopori oleh pemuda stovia,sekolah guru bandung,sekolah pamong praja magelang dll.
2. Serekat Islam
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok.Namanya: Sarekat Islam.Dipimpin oleh Tjokroaminoto atau di juluki dgn "Raja Jawa" anggotanya mencapai 2 juta orang.
3.Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra. Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi lebih radikal Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Adinda aurellia salsabilla
BalasHapusXI IPS 3
Dibidang politik :
• Hingga saat ini tanggal berdirinya, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.Didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA pada tahun 1908. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo.
• Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Pendirinya bernama Haji Samanhudi. Awalnya, organisasi itu bermuasal dari organisasi ronda bernama “Rekso Roemekso”. Sayang, Haji Samanhudi tidak bisa mengendalikan organisasi yang terus berkembang. Ia juga tak kuasa melawan tekanan penguasa kolonial. Akhirnya, pada tahun 1912, kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto, seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
• Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra. Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi lebih radikal Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Angger Nursidiq
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialism dalam bisang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara dalam bidang politik yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo, munculnya akar-akar demokrasi di berbagai wilayah dan lain sebagainya.
Faizsal Adam Firdaus
BalasHapus11 IPS 3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialism dalam bisang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara dalam bidang politik yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo, munculnya akar-akar demokrasi
Nabila syafithri
BalasHapusXI IPS 3
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi
3.Perhimpunan Indonesia
Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda, pada tahun 1908, membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging pada tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.
Deka Sintiani
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang politik :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia.OrganisasiBerdiri pada tgl 20 mei 1908 oleh Dr.Sutomo dan para mahasiswa STOVIA,hingga sekarang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20,ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam.Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu,mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.Namun,versi lain yang lebih akurat menyatakan,SI berasal dari organisasi yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islamiyah (SDI). Akhirnya,pada tahun 1912,kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto,seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
3. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian,mereka menjadi lebih radikal dan mereka secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Husnina Aliani
BalasHapusXI IPS 3
Dibidang politik :
• Hingga saat ini tanggal berdirinya, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.Didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA pada tahun 1908. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo.
• Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Pendirinya bernama Haji Samanhudi. Awalnya, organisasi itu bermuasal dari organisasi ronda bernama “Rekso Roemekso”. Sayang, Haji Samanhudi tidak bisa mengendalikan organisasi yang terus berkembang. Ia juga tak kuasa melawan tekanan penguasa kolonial. Akhirnya, pada tahun 1912, kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto, seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
• Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra. Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi lebih radikal Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Balas
Maestro Mahardika k
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang politik :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia.OrganisasiBerdiri pada tgl 20 mei 1908 oleh Dr.Sutomo dan para mahasiswa STOVIA,hingga sekarang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20,ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam.Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu,mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.Namun,versi lain yang lebih akurat menyatakan,SI berasal dari organisasi yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islamiyah (SDI). Akhirnya,pada tahun 1912,kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto,seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
3. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian,mereka menjadi lebih radikal dan mereka secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Nazwa adira khania
BalasHapusXI ips 3
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi
3.Perhimpunan Indonesia
Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda, pada tahun 1908, membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging pada tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.
Syakila Haswa Utami
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang politik:
1) Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia.
2)Sarekat Islam(SI)
Di awal abad ke-20,ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam.Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu,mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.
3)Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian,mereka menjadi lebih radikal dan mereka secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Oca Nurafian
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialism dalam bisang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara (dalam bidang politik) yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo
M Alif Akbar
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialism dalam bisang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara (dalam bidang politik) yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo
Agil Surya fajar p
BalasHapusXI IPS 3
Dibidang politik :
• Hingga saat ini tanggal berdirinya, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.Didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA pada tahun 1908. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo.
• Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Pendirinya bernama Haji Samanhudi. Awalnya, organisasi itu bermuasal dari organisasi ronda bernama “Rekso Roemekso”. Sayang, Haji Samanhudi tidak bisa mengendalikan organisasi yang terus berkembang. Ia juga tak kuasa melawan tekanan penguasa kolonial. Akhirnya, pada tahun 1912, kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto, seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
• Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra. Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi lebih radikal Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Delia Putri
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang politik :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia.OrganisasiBerdiri pada tgl 20 mei 1908 oleh Dr.Sutomo dan para mahasiswa STOVIA,hingga sekarang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20,ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam.Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu,mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.Namun,versi lain yang lebih akurat menyatakan,SI berasal dari organisasi yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islamiyah (SDI). Akhirnya,pada tahun 1912,kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto,seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
3. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian,mereka menjadi lebih radikal dan mereka secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Satria mulya
BalasHapusXI ips3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialism dalam bisang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara (dalam bidang politik) yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo
Regina valencia
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa indonesia atas kolonialisme dan imperealisme dalam bidang politik adalah mendirikan beberapa organisasi seperti :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo
menjadi tanda kebangkitan nasional,yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 dan diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.di dirikan Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.Namun,versi lain yang lebih akurat menyatakan,SI berasal dari organisasi yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islamiyah (SDI). Akhirnya,pada tahun 1912,kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto,seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
3. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian,mereka menjadi lebih radikal dan mereka secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
FUJA DESI PANGESTU
BalasHapusXI IPS 3
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi
3.Perhimpunan Indonesia
Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda, pada tahun 1908, membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging pada tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.
Lintang Dwi Hapsari
BalasHapusXI IPS 3
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia. Budi Utomo didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA dan dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok namanya: Sarekat Islam. organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi.Sayang, Haji Samanhudi tidak bisa mengendalikan organisasi yang terus berkembang. Ia juga tak kuasa melawan tekanan penguasa kolonial. Akhirnya, pada tahun 1912, kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto, seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
3.Perhimpunan Indonesia
pada tahun 1908 Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging pada tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra. Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi lebih radikal dan Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
BalasHapusM farhan ramadhan
XI IPS 3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialism dalam bisang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara (dalam bidang politik) yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo
Sefia Faza Rizqi S
BalasHapusXI IPS 3
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia. Budi Utomo didirikan 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA dan dipelopori pemuda STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik mencolok namanya: Sarekat Islam. organisasi terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi.Sayang, Haji Samanhudi tidak bisa mengendalikan organisasi terus berkembang. Ia juga tak kuasa melawan tekanan penguasa kolonial. Akhirnya,tahun 1912, kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto, seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
3.Perhimpunan Indonesia
Tahun 1908 mahasiswa yang sedang belajar di Belanda membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi lebih radikal dan Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
Akmal
BalasHapusXI IPS 3
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi
3.Perhimpunan Indonesia
Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda, pada tahun 1908, membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging pada tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.
Muhammad Rhifal Al Fattah
BalasHapus11 IPS 3
Respon bangsa Indonesia atas kolonialisme dan imperialisme dalam bidang politik tentunya adalah menolak dengan beragam cara (dalam bidang politik) yang salah satunya adalah membentuk sejumlah organisasi pergerakan seperti misalnya Budi Utomo, Serekat Islam,Perhimpunan Indonesia,dan munculnya akar-akar demokrasi di berbagai wilayah. Bangsa Indonesia berusaha mencapai kemerdekaan dan terus mengembangkan nasionalisme di Indonesia. Selain dari dalam negeri,jiwa nasionalisme juga timbul dari luar negeri oleh para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda. Pada masa pemerintahan kolonialisme dan imperialisme memunculkan adanya sistem dualisme yakni pemerintahan Eropa dan Pemerintahan pribumi. Pengaruh dari masuknya kolonialisme dan imperialisme dengan adanya UU Agraria yang membawa swasta asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Oleh sebab itu,semua rakyat,baik organisasi maupun per serekatan berusaha menolak tegas imperialisme dan kolonialisme serta berusaha memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari jeratan imperialisme dan kolonialisme untuk mencapai nasionalisme yang diharapkan bisa membuat keadilan di Indonesia dalam semua bidang.
Ridho Fahrezi
BalasHapusXI IPS 3
Respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme di bidang politik :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya sekaligus penanda perkembangan nasionalisme Indonesia.OrganisasiBerdiri pada tgl 20 mei 1908 oleh Dr.Sutomo dan para mahasiswa STOVIA,hingga sekarang tanggal tersebut diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20,ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam.Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu,mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang.Namun,versi lain yang lebih akurat menyatakan,SI berasal dari organisasi yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islamiyah (SDI). Akhirnya,pada tahun 1912,kepemimpinan SI diserahkan kepada Tjokroaminoto,seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
3. Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908,mahasiswa indonesia yang sedang belajar dibelanda membentuk Indische Vereeniging. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian,mereka menjadi lebih radikal dan mereka secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Muhammad Nabil Dzaky
BalasHapusXI IPS 3
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme di bidang politik diantaranya :
1.Munculnya Organisasi Budi Utomo
Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Mereka adalah Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun sejarah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru Bandung, Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya.
2.Sarekat Islam (SI)
Di awal abad ke-20, ada organisasi sosial-politik yang sangat mencolok. Namanya: Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto, pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya mencapai 2 juta orang. Sumber resmi mengatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya bernama Haji Samanhudi
3.Perhimpunan Indonesia
Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda, pada tahun 1908, membentuk Indische Vereeniging. Pada mulanya, mereka membentuk ini atas dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi Indonesia Vereeniging pada tahun 1922. Mereka pun semakin melebarkan sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan-gagasannya disalurkan lewat majalah Hindia Putra.