Bacalah artikel berikut, dan pahami tentang:
Kerajaan-Kerajaan
Maritim Masa Hindu Budha di Indonesia
Masuknya
Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Nusantara
Kata
maritim berasal dari Bahasa Latin, yaitu Maritimus/mare yang artinya “laut”.
Kata maritim diartikan yang menghubungkan laut atau dekat dengan laut. Dalam
kamus bahasa Indonesia, kata maritim berkenaan dengan laut, berhubungan dengan
pelayaran dan perdagangan di laut.
Mengenai siapa yang membawa
atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui
secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang
proses masuknya agama
Hindu - Budha
atau kebudayaan India
ke Indonesia.
Ada beberapa
hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya
Hindu-Buddha ke Indonesia.
Hipotesis Brahmana,
diutarakan oleh J.C.Vanleur
berpendapat bahwa agama Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
Brahmana karena hanyalah kaum
Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana
tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau
sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Sanggahan terhadap teori Brahmana
Negatif:
Isi kitab Weda adalah pelajaran yang sangat sulit, apalagi untuk
dipelajari raja Indonesia
Para Brahmana didatangkan untuk mengajarkan kitab Weda kepada raja-raja
Indonesia
Kaum Brahmana tidak boleh menyebrang lautan.
2) Positif
a. Hanya kaum brahmana yang tahu tentang ajaran Weda
b. Mereka satu-satunya sumber.
Hipotesis Ksatria,
diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa
agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit
yang kalah perang terdesa k dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan
di Indonesia.
Hipotesis Waisya,
diutarakan oleh Dr.N.J.Krom,
berpendapat bahwa agama Hindu
masuk ke Indonesia adalah Golongan Waisya
berdagang di Indonesia, mengadakan kolonisasi, mengawini gadis Indonesia dan
menyebarkan agama.
Sanggahan: Kebudayaan Hindu-Budha
adalah milik Brahmana, tidak mungkin golongan Waisya menyebarkan agama
Hipotesis Sudra
Dikemukakan oleh Van Faber, berpendapat Di India terjadi perang. Indonesia dijadikan tempat pembuangan tawanan
perang yang menyebarkan agama Hindu. Pembawa Teori ini adalah golongan Sudra. Kasta Sudra adalah kasta terendah yang tidak
mungkin menyebarkan agama agama Hindu.
Teori
Arus Balik
Dicetuskan
oleh COEDES disebut juga
hubungan timbal balik, dikatakan Raja Indonesia mendatangkan Golongan Brahmana ke Indonesia
(Segi Politis). Raja
melakukan perdagangan melalui perantara wakil-wakilnya (Segi ekonomis). Terjadi Hubungan timbal balik yang
cukup lama.
Selain pendapat
di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar
agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi
yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk
menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar