BAB 2. PERKEMBANGAN IPTEK DALAM ERA GLOBALISASI
A. Globalisasi
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam
peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan
bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepatakselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah
istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai
istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh
dunia.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang,
mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi
tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai
pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas
dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap
negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi,
pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.
Tetapi menurut Barker di tahun 2004 dia menjelaskan
bahwa pengertian globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya
dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan
merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan
lokalisasi produk global.( Barker, 2004)
Sedangkan menurut ahli lainnya, pengertian Globalisasi adalah proses dimana
berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat
membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan
dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
b. Teknologi Ruang Angkasa
Ruang angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi ke,
dan mengambil objek dari angkasa luar Teknologi peramalan
cuaca, televisi satelit,
hingga sistem GPS merupakan teknologi sehari-hari yang
memanfaatkan infrastruktur yang dibangun di luar angkasa. Ilmu pengetahuan
seperti astronomi dan ilmu bumi juga memanfaatkan teknologi luar
angkasa untuk melakukan penginderaan jauh.
Perlombaan angkasa dan Perang Dingin antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet membuat perkembangan teknolgi luar angkasa berkembang sangat cepat.
Teknologi yang dihasilkan dari perkembangan tersebut tidak hanya digunakan oleh
pelaku penerbangan luar angkasa, tetapi sampai ke kehidupan sehari-hari.
Kemajuan teknologi komunikasi jarak jauh hingga teknologi pengeringan beku awalnya dikembangkan untuk
penerbangan luar angkasa, tetapi sekarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain sangat
terbantu dengan adanya komunikasi satelit saat ini. Bentuk komunikasi itupun
beragam mulai dari mengakses internet maupun dalam penggunaan GPS untuk
membantu kemudahan untuk sampai ditempat tujuan. Teknologi ini pun pada
perkembanganya tidak dapat terpisah dari kehidupan manusia. Contohnya saja,
seorang presiden yang ingin menghubungi presiden lain dinegara yang berbeda
akan lebih memilih menggunakan media telecoverence untuk melakukan perbincangan
ataupun diplomasi mengenai kepentingan tertentu dibandingkan dengan menggunakan
surat-menyurat.
Di Indonesia sendiri penggunaan komunikasi satelit dapat menjadi
penanda status seseorang. Dengan adanya kebudayaan yang mengacu pada
perkembangan teknologi yang ada. Misalnya saja, seseorang yang memiliki mobil
dengan fasilitas GPS dilihat lebih tinggi statusnya dibandingkan dengan
seseorang yang memiliki mobil tanpa GPS. Apabila kita tinjau lebih dalam,
penggunaan GPS tak terlalu memainkan peran yang besar apabila kita mengetahui
kondisi jalanan yang sering kita lewati dan tujuan yang ingin kita tuju sekedar
untuk menghindari macaet di jalanan perkotaan. Dengan demikian sebetulnya
penggunaan GPS tidak terlalu penting dalam kondisi tertentu.
Penggunaan satelit dalam dunia komunikasi sangatlah memainkan peranan
penting dalam perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Perkembangan ini pun
telah melampaui pemikiran orang-orang masa lalu yang mengimpikan untuk
menggunakan media luar angkasa sebagai media untuk memainkan teknologi dalam
membantu kebutuhan manusia sehari-hari.
Kita
kini hidup dalam abad angkasa (space age). Ilmu pengetahuan yang
selamanya bergerak maju, berkembang pesat dalam waktu 50 tahun terakhir ini,
terutama sejak perang dunia ke – II. Kemajuan teknologi khususnya teknologi
penerbangan pada abad kini memberi akibat yang positif kepada tingkat kehidupan
manusia yang sekarang telah mampu melakukan penerbangan– penerbangan ke dan di
ruang angkasa. ( Priyatna Abdulrasyid, Bandung 1977:4 )
Setelah
Perang Dunia II yang mendekati ke pertengahan abad ke-20, sebuah konflik baru
pun dimulai yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Perang Dingin (The
Cold War), dimana pertempuran ini terdiri dari the world’s two great
powers yaitu the democratic, capitalist Amerika Serikat dan the
communist Uni Soviet yang saling berkonfrontasi satu sama lain. Dimulai
pada akhir tahun 1950-an, ruang angkasa menjadi suatu arena dramatis lain untuk
kompetisi perang dingin karena setiap Negara berusaha untuk membuktikan
superioritas mereka dalam bidang teknologi, senjata militer dan dengan ekstensi
sistem politik dan ekonomi. Pada pertengahan tahun 1950-an, Perang Dingin U.S
dan Uni Soviet telah memasuki ke dalam kehidupan sehari – hari di kedua belah
Negara, didorong oleh perlombaan senjata dan ancaman senjata nuklir, perluasan
spionase (wide-ranging espionage) dan kontra spionase (counter-espionage)
antara dua negara, perang di Korea dan perang kata-kata serta pemikiran yang
dilakukan di media.
Dengan
diorbitkannya Satelit Uni Soviet “Sputnik I” (bahasa Rusia untuk “traveller”)
pada tanggal 4 Oktober 1957, yang merupakan satelit buatan pertama di dunia (the
world’s first artificial satellite) dan merupakan keberhasilan objek buatan
manusia pertama yang diletakkan ke orbit Bumi. disusul dengan usaha – usaha
Amerika Serikat Pada tahun 1958, dengan meluncurkan satelit “Explorer I”
yang dirancang oleh Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah arahan ilmuwan
roket Wernher von Braun. Pada tahun yang sama pula, Presiden ke-34
Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower menandatangani suatu perintah umum
(public order) untuk mendirikan the National Aeronautics and Space
Administration (NASA) yaitu sebuah agen federal yang didedikasikan untuk
eksplorasi ruang angkasa.( The Space
Race, Agustus 2016 )
Keberhasilan
peluncuran SPUTNIK I telah menandai dimulainya abad ruang angkasa dengan
perlombaan kedua negara adidaya itu, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam
pemanfaatan teknologi ruang angkasa.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menyebabkan
Negara – Negara mulai mempersoalkan masalah – masalah hukum yang timbul mendorong
Perserikatan Bangsa – Bangsa untuk memberikan pengarahan yang tepat dalam
rangka usaha Negara – Negara memanfaatkan ruang angkasa (“Outer Space”).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar