Selasa, 14 November 2017

Hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia

Perkembangan Teknologi
Sekalipun   belum   mengenal tulisan  manusia  purba  sudah  mengembangkan kebudayaan dan teknologi.  Teknologi waktu  itu  bermula  dari  teknologi  bebatuan yang digunakan sebagai  alat untuk  memenuhi kebutuhan.  Dalam praktiknya  peralatan atau  teknologi  bebatuan tersebut dapat berfungsi serba guna. Pada tahap paling awal alat yang digunakan masih bersifat kebetulan dan seadanya  serta bersifat trial and eror. Mula-mula  mereka  hanya  menggunakan benda-benda dari  alam terutama batu.  Teknologi bebatuan pada  zaman  ini berkembang dalam  kurun  waktu  yang  begitu  panjang. Oleh karena  itu,  para ahli kemudian  membagi  kebudayaan zaman  batu  di era pra-aksara ini menjadi  beberapa zaman atau tahap perkembangan. Dalam buku R. Soekmono,   Pengantar  Sejarah  Kebudayaan  Indonesia  I, dijelaskan bahwa  kebudayaan zaman  batu  ini dibagi menjadi  tiga yaitu, Paleolitikum, Mesolitikum  dan Neolitikum.

Antara Batu dan Tulang
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya  dan juga dari tulang.  Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman batu  tua  ini bertepatan dengan zaman  Neozoikum terutama pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair. Zaman ini berlangsung sekitar  600.000 tahun   yang  lalu.  Zaman  ini merupakan  zaman yang sangat  penting  karena  terkait  dengan munculnya  kehidupan baru,  yakni munculnya  jenis manusia  purba.  Zaman  ini dikatakan zaman  batu  tua  karena  hasil kebudayaan terbuat dari batu  yang relatif masih sederhana dan kasar. Kebudayaan  zaman Paleolitikum ini secara umum  ini terbagi  menjadi Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan  Ngandong.
Kebudayaan Ngadong
Kebudayaan  Ngandong berkembang di daerah Ngandong dan  juga  Sidorejo,  dekat  Ngawi.  Di daerah   ini banyak  ditemukan alat-alat  dari batu  dan  juga alat-alat  dari tulang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar