Jumat, 11 September 2015

Model Pembelajaran Debat silang


Metode debat silang merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Sementara Ahmad Sudrajad dalam (http://smacepiring.wordpress.com/)  mengungkapkan model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, strategi  pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Menurut Trianto (2007:124) model pembelajaran debat silang adalah:

Pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebat silangtan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.

Sementara A. Surjadi (2007:47) pembelajaran debat silang adalah: “pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu isu yang sedapat mungkin kontroversial sehingga akan terjadi pendapat-pendapat yang berbeda dari siswa. Dalam mengemukakan pendapat siswa dituntut untuk menggunakan argumentasi yang kuat yang bersumber pada materi-materi kelas”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran debat silang adalah pembelajaran yang membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebat silangan tentang topik/isu yang kontoversial dengan sumber materi kelas.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Debat Silang
Langkah-langkah yang harus diperhatikan sebelum menggunakan model pembelajaran debat silang menurut A. Surjadi (2007:47) adalah:
  1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat silang yang satu pro dan yg lainnya kontra
  2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebat silangkan oleh kedua kelompok.
  3. Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
  4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya guru menulis guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi
  5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
  6. Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Kebaikan pembelajaran model pembelajaran debat silang ini menurut  Buchari Alma (2008:67) antara lain:
  1. mendorong anggota yang malu-malu untuk berani memberikan urunan pikiran.
  2. Menciptakan suasana yang menyegarkan
  3. Menghemat waktu
  4. Memungkinkan pembagian tugas kepemimpinan;
  5. Memberikan variasi dalam belajar

Selain memiliki beberapa kelebihan seperti di atas, masih menurut Buchari Alma (2008:68) model pembelajaran debat silang memiliki beberapa kekurangan antara lain:
  1. Tidak berhasil apabila anggota kelompok mungkin terdiri dari siswa yang tidak tau apa-apa, diskusi akan berputar-putar.
  2. Tidak ada kepemimpinan yang baik dalam diskusi.
  3. Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.
  4. Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian.
  5. Membutuhkan waktu cukup banyak.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran debat silang selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan, oleh karenya guru dapat meminimalisasikan kelemahan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar