Identitas
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas / Semester : XII IPS
Materi : Perkembangan IPTEK dalam era Globalisasi
Kompetensi Dasar
3. 2. Mengevaluasi perkembangan IPTEK dalam era globalisasi dan dampaknya bagi kehidupan manusia
4.2 Menyajikan hasil analisis perkembangan IPTEK dalam era globalisasi dan dampaknya bagi kehidupan manusia dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran sejarah peminatan diharapkan anda dapat mengevaluasi perkembangan teknologi luar angkasa dan persenjataan serta menyajikan dalam bentuk tulisan.
Uraian Materi
Perkembangan Teknologi Luar Angkasa
Teknologi luar angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi, dan mengambil objek dari luar angkasa. Sedangkan luar angkasa atau dikenal juga dengan istilah antariksa adalah bagian luar dari atmosfer, yang merupakan hamparan kosong dan hampa udara. Pada masa perang, teknologi luar angkasa erat kaitannya dengan persenjataan. Hal ini karena secara spesifik pengembangan teknologi luar angkasa bermula dari penemuan roket yang digunakan untuk menyerang musuh dari jarak jauh.
Sejarah teknologi luar angkasa dimulai oleh Jerman pada tahun 1930-an dibawah pimpinan Wernher Von Braun, seorang insinyur dan ilmuwan roket. Wernher Von Braun dan timnya berhasil menciptakan roket V-2 atau Aggregat-4 (A4) yang digunakan sebagai senjata Jerman pada Perang Dunia II. Jerman juga membuat Amerika Bomber Project, sebuah upaya membangun pesawat yang dapat lepas landas dari Jerman kemudian menjatuhkan bom di Amerika (Sekutu). Selain itu Jerman merancang Silbervogel, roket bersayap yang dapat terbang berulang dan mampu meluncur melewati Atlantik secara lebih cepat.
Teknologi luar angkasa semakin dikenal luas dunia pada masa Perang Dingin. Informasi dan propaganda yang disebarkan oleh Uni Soviet maupun Amerika Serikat membuat perbincangan mengenai luar angkasa menarik untuk diikuti. Pada tanggal 4 Oktober 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit pertama di dunia (Sputnik I). Tidak lama kemudian pada 31 Januari 1958 Amerika Serikat meluncurkan satelit pertamanya (Exploler I). Tanggal 12 April 1961 Uni Soviet meluncurkan astronot pertama ke luar angkasa mengelilingi orbit bumi (Yuri Alekseyevich Gargarin) menggunakan kapsul Vostok I. Amerika Serikat mengikutinya dengan meluncurkan astronot (Alan B. Shepard) menggunakan kapsul Mercury I. Penerbangan ini hanya bersifat naik dan turun serta tidak mencapai orbit bumi. Uni Soviet kembali mengungguli Amerika Serikat dengan mengirim astronot (Mayor German Stephanovich) dalam penerbangan 25 jam 18 menit mengelilingi orbit bumi menggunakan Vostok II. Amerika Serikat pada akhirnya mampu melakukan tiga kali orbit dalam penerbangan 4 jam 56 menit diawaki oleh astronot (Letkol Jhon Herschel Glenn) menggunakan kapsul Friendship 7.
Setelah berlomba keluar angkasa dan mengelilingi orbit bumi, Uni Soviet dan Amerika Serikat melanjutkan rivalitasnya, kali ini bulan dipilih sebagai objek persaingannya. Pada tanggal 14 September 1959 Uni Soviet mengawalinya dengan mengirimkan satelit tanpa awak (Lunik II). Satelit ini tercatat sebagai satelit pertama yang mendarat di permukaan bulan. Selang tujuh tahun kemudian, Uni Soviet berhasil melakukan pendaratan lunak melalui satelit (Lunik IX). Tanggal 17 Juli 1969 Amerika Serikat mengejutkan dunia karena meliput pendaratan manusia pertama di bulan menggunakan satelit (Apollo-11) yang di awaki oleh Neil Amstrong dan Edwin Adrin. Total sejak pertama kali mendarat di bulan sejak tahun 1969 sampai tahun 1972 Amerika Serikat sudah mengirim tujuh kali misi ke bulan.
Perkembangan Teknologi Luar Angkasa Indonesia
Di Indonesia perkembangan teknologi luar angkasa memang berjalan agak lambat. Tahun 1963 didirikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) yang difokuskan untuk pembuatan roket dan satelit, dilanjutkan tahun 1976 Indonesia berhasil meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD Palapa). Pada masanya itu Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Kanada yang menggunakan satelit komunikasi. Rentang beberapa puluh tahun kemudian baru pada tahun 2012 Indonesia mampu menciptakan satelit sendiri yang dinamakan Lapan A2/Orari, yang pada tahun 2015 untuk pertama kalinya berhasil diluncurkan ke luar angkasa.
SKSD Palapa
Selama ini, kita memang jarang mendengar prestasi Indonesia di bidang keantariksaan. Di saat bangsa-bangsa lain telah menjelajah ke luar angkasa dan bahkan mendarat di bulan, negara kita tampaknya belum mau sampai ke tahap itu, untuk urusan mengirim astronautnya ke luar angkasa, Indonesia disalip oleh India dan Malaysia. Sebenarnya, pada tahun 1986, Indonesia sempat memiliki astronaut pertama bernama Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono. Beliau ditugaskan untuk ikut dalam misi STS-61H, yang bertujuan untuk mengirim satelit Palapa-B2P, Skynet 4A, dan WESTAR 6S ke orbit bumi.
Pratiwi seharusnya berangkat pada tanggal 24 Juni 1986 dan pulang kembali 1 Juli 1986. Namun, rencana itu tinggal rencana. Misi dibatalkan karena adanya kecelakaan pesawat Challenger, sebuah pesawat ulang alik yang meledak 73 detik setelah diluncurkan, menyebabkan kematian tujuh awak astronautnya. Pesawat nahas itu hancur di atas Samudera Atlantik.
Sejak saat itu, teknologi luar angkasa Indonesia lebih terfokus pada system komunikasi satelit untuk komunikasi antardaerah dan antarnegara, serta menyambungkan komunikasi telepon, televisi, radio, faksimili, dan internet. 27 tahun berselang, Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai kembali mengembangkan satelit sendiri hasil riset dan kerja sama dengan Jerman. Pada 10 Januari 2010, satelit komunikasi dan penginderaan jauh terbaru milik Indonesia yang bernama LAPAN A1 diluncurkan. Lalu pada September 2015, LAPAN yang bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), sukses meluncurkan satelit LAPAN A2 dengan menumpang satelit milik India. Hingga yang terbaru, bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), LAPAN meluncurkan satelit LAPAN A3 pada tahun 2016. Ketiga satelit terbaru Indonesia itu memiliki tugas yang hampir sama, tetapi dengan teknologi satelit yang berbeda dan semakin berkembang.
Tugas
Berdasarkan materi di atas, silahkan buat deskripsi tentang perkembangan Teknologi Luar Angkasa Indonesia. Setelah selesai kirim ke WA bapak ya, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar