Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh
Nama Guru : Selamet
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas : XII IPS
Kode KD
3.5 Mengevaluasi sejarah kontemporer dunia antara lain runtuhnya Vietnam Selatan, Apartheid di Afrika Selatan, USSR, Jerman Timur, Yugoslavia, Cekoslowakia.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:
3.5.1 Menjelaskan sejarah kontemporer perpecahan Yugoslavia,
3.5.1 Menjelaskan latar belakan perpecahan Yugoslavia
3.5.2 menjelaskan sebab dan dampak perpecahan Yugoslavia
Assalamualaikum, Wr, Wb
Anak-anakku alhamdulillah sampai hari ini kita masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kesempatan hidup ini bisa kita manfaatkan untuk menambah pundi-pundi amalan yang akan bawa saat menghadap yang Khalik. Solawat serta salam kita sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang kita nantikan safaatnya kelak.
Anak-anak pembehasan pembelajaran Sejarah Peminatan kali ini kita membahas materi Sejarah Kontemporer Dunia tentang perpecahan Yugoslavia. Tujuannya adalah agar kita memahami faktor dan akibat yang ditimbulkan perpecahan Yugoslavia.
Materi Pembelajaran
Silahkan baca dan pahami materi berikut:
Perpecahan di Yugoslavia
Yugoslavia merupakan negara federasi yang terbentuk karena persamaan sejarah bahwa mereka pernah sama-sama terjajah selama berabad-abad. Yugoslavia yang berarti tanahnya orang-orang Slavia, didiami oleh beberapa suku atau etnis yaitu Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, Kroasia, Slovenia dan Macedonia. Sebenarnya di antara etnis tersebut tidak ada kesamaan. Bersatunya mereka dalam sebuah negara federasi dikarenakan kemiripan asal-usul dan sejarah sehingga saat mereka bersatu dan bernaung di bawah satu pemerintahan, mulai muncul banyak konflik. Konflik terjadi karena masing-masing etnis memiliki keyakinan berbeda, ide dan sistem politik pun juga berbeda, sehingga latar belakang Yugoslavia menjadi penyebab konflik yang sangat panjang hingga bertahun-tahun.
Pembentukan Yugoslavia sebenarnya bukanlah sebuah ide yang bagus, karena setelah pembentukan negara tersebut selalu saja terjadi konflik antar suku, sehingga Yugoslavia termasuk contoh konflik antar ras. Konflik mulai muncul ketika sistem pemerintahan dijalankan namun tidak sesuai dengan pemikiran setiap etnis, sehingga selalu muncul perdebatan yang berujung konflik. Perbedaan antar suku tersebut antara lain Bosnia yang beragama Islam, Kroasia dan Slovenia yang beragama Katolik Roma menggunakan huruf latin, Serbia, Montenegro, dan Macedonia yang menggunakan huruf cyrilik merupakan pemeluk agama Kristen Ortodoks. Mereka memiliki wilayah otonom sendiri di bawah federasi Yugoslavia. Perbedaan aspirasi setiap bangsa telah menimbulkan konflik dan perpecahan sehingga seringkali terjadi pembantaian sadis saat salah satu bangsa memiliki pendapat berbeda.
Latar Belakang Terpecahnya Yugoslavia
Pembentukan negara Yugoslavia dilakukan oleh Joseph Broz Tito, sehingga saat negara federasi tersebut berdiri ia dijadikan pemimpin dari Yugoslavia. Saat kepemimpinannya, perpecahan di Yugoslavia bisa diredam. Joseph melakukan tindakan berupa membentuk sistem politik satu partai dengan sistem ekonomi sentralistik. Tindakan tersebut didukung oleh kekuatan militer nasional, dan selama sistem tersebut berjalan keinginan bangsa-bangsa di bawah Yugoslavia untuk merdeka bisa ditekan. Namun saat Joseph Broz Tito berhenti memerintah karena telah meninggal, konflik mulai bermunculan. Setiap etnik menginginkan kekuasaan sendiri dengan cara ingin membebaskan diri dari Yugoslavia dan berdiri sebagai negara merdeka. Perpecahan pun tidak dapat terelakkan, dimana pembantaian mulai dilakukan terutama oleh Serbia yang memiliki dominasi kekuasaan dibandingkan bangsa lainnya dan hal ini menjadi penyebab konflik SARA yang bersejarah.
Serbia selalu menyerang bangsa yang ingin merdeka dan konflik pun terjadi di Yugoslavia. Kondisi di negara tersebut sangat memprihatinkan, karena pembantaian yang dilakukan Serbia telah menghilangkan banyak nyawa dan termasuk contoh konflik antara agama karena telah menyerang bangsa lain yang memiliki agama berbeda.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya berbagai konflik di Yugoslavia, beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar. Masing-masing negara bagian merasa memiliki keyakinan dan sistem politik yang berbeda dan ingin mendirikan keyakinan tersebut di atas tanah mereka sendiri yang merdeka dan terbebas dari pengaruh politik Yugoslavia.
2. Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
3. Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
Latar belakang Yugoslavia mulai dari pembentukan hingga terjadinya konflik dan perpecahan memang cukup panjang. Pengendalian konflik sosial telah dilakukan dan setelah bertahun-tahun Yugoslavia bisa didamaikan. Namun setelah negara-negara bagian merdeka tetap saja ada konflik lainnya yang muncul sehingga peperangan dapat terjadi dan sulit untuk dihindari.
Tugas:
1. Silahkan anda deskripsikan beberapa penyebab perpecahan Yugoslavia
2. Apa akibat dari terpecahnya Yugoslavia
Jawaban ditulis dihalaman komentar Blooger.
Sofie Arya lestari
BalasHapus12 IPS 2
1.faktor yang menjadi latar belakang keruntuhan Yugoslavia adalah :
•Adanya Vacuum of Power (kekosongan kekuasaan) di Yugoslavia.
•Tidak ada figur pemimpin yang ideal pengganti Josep Broz Tito.
•Terjadinya perpecahan antar-etnis di Yugoslavia.
•Runtuhnya kekuatan komunisme pada akhir dekade 1980-an.
2.•Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur.
•Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan.
•Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia.
Fadila syahrani
BalasHapus12 IPS 2
1.-Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar. Masing-masing negara bagian merasa memiliki keyakinan dan sistem politik yang berbeda dan ingin mendirikan keyakinan tersebut di atas tanah mereka sendiri yang merdeka dan terbebas dari pengaruh politik Yugoslavia.
-Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
-Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
2.Yugoslavia merupakan negara federasi yang terbentuk karena persamaan sejarah bahwa mereka pernah sama-sama terjajah selama berabad-abad. Yugoslavia yang berarti tanahnya orang-orang Slavia, didiami oleh beberapa suku atau etnis yaitu Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, Kroasia, Slovenia dan Macedonia. Sebenarnya di antara etnis tersebut tidak ada kesamaan. Bersatunya mereka dalam sebuah negara federasi dikarenakan kemiripan asal-usul dan sejarah sehingga saat mereka bersatu dan bernaung di bawah satu pemerintahan, mulai muncul banyak konflik.
Nama : Anzeli Hayatun Nuffus
BalasHapus12 IPS 2
1.* Runtuhnya Uni Soviet.
Uni Soviet yang merupakan musuh utama Amerika Serikat pada Perang Dingin akhirnya runtuh. Melihat hal ini, negara-negara bagian di Yugoslavia ingin melakukan hal yang sama.
Mereka merasa kalau mereka sudah mempunyai sistem politik sendiri. Untuk dapat mewujudkannya, mereka harus mendirikan negara masing-masing dan terbebas dari sistem politik Yugoslavia.
*. Perbedaan agama dan bahasa
Yugoslavia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Terdapat tiga agama yang terdapat di Yugoslavia, yaitu Islam, Kristen Ortodoks, dan Kristen Roma.
Perbedaan keyakinan ini tidak memungkinkan bagi Yugoslavia untuk menjalankan satu sistem yang sama. Selain itu, faktor perbedaan bahasa dan huruf sering kali menjadi permasalahan di Yugoslavia.
*. Adanya gerakan separatis.
Yugoslavia dikenal sebagai negara dengan berbagai macam suku. Perbedaan suku inilah yang memicu adanya gerakan separatis di dalamnya.
Gerakan ini terinspirasi oleh gerakan separatis yang ada di negara-negara Afrika. Dengan adanya gerakan separatis inilah yang membuat terjadinya perpecahan di Yugoslavia.
*. Tidak mampu menghadapi perubahan politik internasional.
Terjadinya perpecahan di Yugoslavia menyebabkan dampak bagi politik internasional. Hal ini ditandai dengan adanya perang di Kroasia pada tahun 1991.
Pada waktu itu, pemerintah Yugoslavia masih mengupayakan untuk negara tetap bersatu. Namun, dengan adanya perubahan politik internasional yang cepat membuat pemerintah Yugoslavia tidak bisa berkata apa-apa.
*. Penentangan Serbia terhadap bangsa lain
Serbia melakukan penentangan terhadap bangsa lain di Yugoslavia. Hal ini karena Serbia merasa hak-haknya dikurangi setelah bergabung ke Yugoslavia.
Akhirnya, Serbia berkeinginan untuk menguasai negara bagian di Yugoslavia. Serbia mulai melakukan penyerangan terhadap Bosnia-Herzegovina yang menyebabkan korban jiwa yang banyak.
Itulah fakta mengenai terjadinya perpecahan di Yugoslavia. Faktor utama perpecahan di Yugoslavia karena adanya perbedaan paham antarsuku masing-masing negara bagian.
Selain itu, faktor dari luar negeri juga mendukung perpecahan di Yugoslavia. Perpecahan inilah yang menyebabkan Yugoslavia akhirnya runtuh.
2.Berikut dampak keruntuhan Yugoslavia:
-Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur.
-Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan.
-Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia.
-Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin.
Anzela Hayatun Nuffus
BalasHapus12 ips 2
1. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab munculnya berbagai konflik di Yugoslavia, beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar. Masing-masing negara bagian merasa memiliki keyakinan dan sistem politik yang berbeda dan ingin mendirikan keyakinan tersebut di atas tanah mereka sendiri yang merdeka dan terbebas dari pengaruh politik Yugoslavia.
2. Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
3. Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
Latar belakang Yugoslavia mulai dari pembentukan hingga terjadinya konflik dan perpecahan memang cukup panjang. Pengendalian konflik sosial telah dilakukan dan setelah bertahun-tahun Yugoslavia bisa didamaikan. Namun setelah negara-negara bagian merdeka tetap saja ada konflik lainnya yang muncul sehingga peperangan dapat terjadi dan sulit untuk dihindari.
2. - Menghilangkan Banyak Nyawa akibat pembantaian yang dilakukan Serbia
- Munculnya sikap genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia.
- Terjadi nya pertikaian yang berakhir pembantaian apabila dari masing masing pihak berbeda pendapat karena unsur SARA
Triska Apriana
BalasHapus12 ips2
1. -Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama.
-Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu.
-Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia.
2.Yugoslavia merupakan negara federasi yang terbentuk karena persamaan sejarah bahwa mereka pernah sama-sama terjajah selama berabad-abad. Yugoslavia yang berarti tanahnya orang-orang Slavia, didiami oleh beberapa suku atau etnis yaitu Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, Kroasia, Slovenia dan Macedonia. Sebenarnya di antara etnis tersebut tidak ada kesamaan. Bersatunya mereka dalam sebuah negara federasi dikarenakan kemiripan asal-usul dan sejarah sehingga saat mereka bersatu dan bernaung di bawah satu pemerintahan, mulai muncul banyak konflik. Konflik terjadi karena masing-masing etnis memiliki keyakinan berbeda, ide dan sistem politik pun juga berbeda, sehingga latar belakang Yugoslavia menjadi penyebab konflik yang sangat panjang hingga bertahun-tahun.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusFatiha Dalila Putri
BalasHapus12 Ips2
Penyebab perpecahan Yugoslavia yaitu adanya perbedaan antara negara bagian yang 1 dengan bagian lainnya. Adapun faktor penyebab lainnya yaitu:
1. Runtuhnya Uni Soviet.
Uni Soviet merupakan musuh utama Amerika Serikat yang pada akhirnya runtuh. Melihat hal ini negara bagian Yugoslavia ingin melakukan hal yang sama. Mereka merasa bahwa mereka sudah memiliki politik sendiri, untuk mewujudkannya dengan cara mendirikan negara masing masing dan terbebas dari sistem politik Yugoslavia.
2. Perbedaan agama dan bahasa.
Yugoslavia terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Agama yang terdapat di negara Yugoslavia ada 3. Serta adanya perbedaan bahasa dan huruf di Yugoslavia. Hal ini membuat Yugoslavia tidak menjalankan 1sistem yang sama.
3. Adanya gerakan separatis.
Yugoslavia memiliki herbagai macam suku, hal ini lah yang membuat adanya gerakan separatis. Gerakan ini terinspirasi dari negara negara Afrika.
Akibat dari perpecahan Yugoslavia, yaitu:
- Merdekanya 4 negara bagian Yugoslavia.
- Terbentuknya Internasional Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY) oleh PBB.
- Perdamaian pada tanggal 21 november 1995 yang di sepakati oleh 3 negara yang berada dibawah pimpinan Serbia.
- Ditandatanganinya perjanjian di Prancis yang berisi bahwa Bosnia menjadi negara tunggal yang terdiri dari Republik Federasi Muslim Kroasia dan Republik Serbia Bosnia.
- Penyelesaian konflik Yugoslavia secara resmi diadakan dengan penandatanganan perdamaian di Prancis yang disaksikan oleh beberapa negara lain pada tanggal 14 Desember 1995.
Dhea Fitri Amanda
BalasHapus12 IPS 2
1. 1. Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar. Masing-masing negara bagian merasa memiliki keyakinan dan sistem politik yang berbeda dan ingin mendirikan keyakinan tersebut di atas tanah mereka sendiri yang merdeka dan terbebas dari pengaruh politik Yugoslavia.
2. Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
3. Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
2. ~Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur.
~Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan.
~Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia
Dhiya ulhaq
BalasHapus12 IPS 2
1. --Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar.
--Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan.
--Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan.
2. ~Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia.
~Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin.
~Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur.
~Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan.
Alvinzach ahmad rb
BalasHapus12 IPS 2
1.Pengaruh Politik di Uni Soviet
•Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar. Masing-masing negara bagian merasa memiliki keyakinan dan sistem politik yang berbeda dan ingin mendirikan keyakinan tersebut di atas tanah mereka sendiri yang merdeka dan terbebas dari pengaruh politik Yugoslavia.
•Perbedaan Agama dan Bahasa.
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
•Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
2.Berikut dampak keruntuhan Yugoslavia:
•Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur.
•Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan.
•Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia.
•Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin.
hazelita syaikha khayyira
BalasHapus12ips2
1. - PENGARUH POLITIK DI UNI SOVIET
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri
-PERBEDAAN AGAMA DAN BAHASA
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu.
Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
- PERTENTANGAN SERBIA TERHADAP KEINGINAN BANGSA LAIN
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
2. dampak keruntuhan Yugoslavia:
-Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur.
-Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan.
-Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia.
-Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin.
Qori Puspa Rani
BalasHapus12 ips 2
1). Penyebab perpecahan Yugoslavia dilatarbelakangi karena adanya:
-Runtuhnya Uni Soviet(pengaruh politik)
-Perbedaan agama dan bahasa
-Adanya gerakan separatis.
-Tidak mampu menghadapi perubahan politik internasional.
-Penentangan Serbia terhadap bangsa lain.
2). Terpecahnya Yugoslavia mengakibatkan:
-Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia.
-Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan.
-Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur.
-Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin.
- Terjadi nya pertikaian yang berakhir pembantaian
-Banyaknya nyawa yg hilang karna pembantaian yang dilakukan Serbia.
sevia ananda putri
BalasHapus12 ips 2
1. — Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar.
— Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
— Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
— Munculnya Gerakan Separatis
Tanda-tanda keruntuhan Yugoslavia memberikan kesempatan bagi kelompok-kelompok separatis. Kelompok separatis ini terinspirasi dari negara-negara Afrika terdiri dari berbagai macam etnis dan bahasa yang berbeda, namun dipisahkan oleh batas-batas wilayah negara yang dibuat oleh penjajah. Pembatasan wilayah tersebut sering kali dibuat melewati batas-batas kawasan permukiman etnik. Kondisi yang multietnis ini menginspirasi kelompok separatis di Yugoslavia.
— Adanya Campur Tangan Negara Lain
Ada tiga negara yang memiliki kepentingan dengan Yugoslavia, yaitu Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat. Inggris menjatuhkan sanksi terhadap Yugoslavia berupa sanksi ekonomi dan embargo (penyitaan sementara) senjata. Bahkan, Inggris sempat ingin mengintervensi militer Yugoslavia
Beda lagi dengan Jerman yang memiliki masalah ekonomi dengan Yugoslavia. Jerman ingin mengambil alih seluruhnya pasar di Slovenia dan Kroasia sebagai negara Yugoslavia dengan kapasitas ekonomi terbesar. Selain itu, rumornya Jerman sentimen historis karena rindu bekerjasama dengan Yugoslavia ketika masih berstatus kerajaan, bukan negara
Amerika Serikat, “senang” karena Yugoslavia tidak berpihak pada Uni Soviet dan akhirnya memberikan bantuan militer dan finansial kepada Yugoslavia, yang menyebabkan melesatnya perekonomian Yugoslavia. Akibat bantuan yang diberikan tersebut, Amerika Serikat memiliki kepentingan yang besar dalam rangka penguatan pengaruhnya di kawasan Eropa Timur untuk menandingi Uni Soviet dan terkadang merasa “memiliki” Yugoslavia.
— Tidak Mampu Menghadapi Perubahan yang Cepat
Pecahnya Yugoslavia tentunya memiliki dampak bagi politik perdamaian. Sampai dimulainya perang di Kroasia tahun 1991, Yugoslavia masih diupayakan sebagai negara kesatuan untuk menjaga stabilitas di kawasan itu, namun perubahan politik internasional yang cepat setelah tahun 1991, membuat para diplomat dan tokoh politik Yugoslavia tidak mampu mengejar perubahan tersebut
2. • Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur
• Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan
• Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia
• Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin
Bima aldio
BalasHapus12 IPS 2
Penyebab perpecahan Yugoslavia yaitu adanya perbedaan antara negara bagian yang 1 dengan bagian lainnya. Adapun faktor penyebab lainnya yaitu:
1. Runtuhnya Uni Soviet.
Uni Soviet merupakan musuh utama Amerika Serikat yang pada akhirnya runtuh. Melihat hal ini negara bagian Yugoslavia ingin melakukan hal yang sama. Mereka merasa bahwa mereka sudah memiliki politik sendiri, untuk mewujudkannya dengan cara mendirikan negara masing masing dan terbebas dari sistem politik Yugoslavia.
2. Perbedaan agama dan bahasa.
Yugoslavia terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Agama yang terdapat di negara Yugoslavia ada 3. Serta adanya perbedaan bahasa dan huruf di Yugoslavia. Hal ini membuat Yugoslavia tidak menjalankan 1sistem yang sama.
3. Adanya gerakan separatis.
Yugoslavia memiliki herbagai macam suku, hal ini lah yang membuat adanya gerakan separatis. Gerakan ini terinspirasi dari negara negara Afrika.
Akibat dari perpecahan Yugoslavia, yaitu:
- Merdekanya 4 negara bagian Yugoslavia.
- Terbentuknya Internasional Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY) oleh PBB.
- Perdamaian pada tanggal 21 november 1995 yang di sepakati oleh 3 negara yang berada dibawah pimpinan Serbia.
- Ditandatanganinya perjanjian di Prancis yang berisi bahwa Bosnia menjadi negara tunggal yang terdiri dari Republik Federasi Muslim Kroasia dan Republik Serbia Bosnia.
- Penyelesaian konflik Yugoslavia secara resmi diadakan dengan penandatanganan perdamaian di Prancis yang disaksikan oleh beberapa negara lain pada tanggal 14 Desember 1995.
Fella Aprilia Herlambang
BalasHapus12 IPS 2
1•Pengaruh Politik di Uni Soviet
Uni Soviet yang runtuh dan terbagi dalam beberapa negara yang berdiri sendiri, mendorong bangsa-bangsa di Yugoslavia untuk melakukan hal yang sama. Mereka merasa memiliki ide politik sendiri sehingga akan lebih mudah mewujudkannya bila memiliki sistem pemerintahan sendiri. Apalagi adanya politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet memberikan pengaruh yang besar terhadap negara bagian Yugoslavia, karena telah menimbulkan rasa nasionalisme yang cukup besar. Masing-masing negara bagian merasa memiliki keyakinan dan sistem politik yang berbeda dan ingin mendirikan keyakinan tersebut di atas tanah mereka sendiri yang merdeka dan terbebas dari pengaruh politik Yugoslavia.
•Perbedaan Agama dan Bahasa
Yugoslavia yang terdiri beberapa bangsa memiliki beberapa keyakinan, yang sebenarnya tidak dapat dipaksakan untuk bersatu. Tentunya peraturan dalam agama Islam akan berbeda dengan Kristen Ortodoks, begitu pula dengan Kristen Roma sehingga sangat tidak mungkin bila mereka menjalankan satu sistem bersama-sama. Apalagi setiap bangsa memiliki bahasa dan huruf yang berbeda, dan hal ini seringkali menjadi pemicu perpecahan. Jadi perpecahan yang terjadi di Yugoslavia bukan hanya merupakan konflik antar etnis namun juga merupakan konflik antar agama.
•Penentangan Serbia terhadap Keinginan Bangsa Lain
Serbia merasa hak-haknya dikurangi ketika bergabung dengan Yugoslavia, sehingga mereka memperkuat diri dan ingin menguasai negara bagian dengan cara memiliki kedudukan yang tinggi di Yugoslavia. Serbia juga menolak keinginan bangsa lain yang ingin merdeka. Penyerangan terhadap Bosnia dianggap cukup sadis karena dibalik tindakan tersebut, Serbia tidak ingin Bosnia yang didominasi agama Islam berdiri sendiri. Pembantaian umat Islam sepanjang sejarah pun tidak dapat terelakkan. Dampak konflik agama yang terjadi di Bosnia telah memicu marahnya negara-negara Islam terutama Turki, sehingga negara tersebut mengirimkan pasukannya untuk membantu Bosnia. Serbia sendiri lebih banyak mendapat dukungan dari negara-negara barat.
Latar belakang Yugoslavia mulai dari pembentukan hingga terjadinya konflik dan perpecahan memang cukup panjang. Pengendalian konflik sosial telah dilakukan dan setelah bertahun-tahun Yugoslavia bisa didamaikan. Namun setelah negara-negara bagian merdeka tetap saja ada konflik lainnya yang muncul sehingga peperangan dapat terjadi dan sulit untuk dihindari.
2•Munculnya negara-negara baru di kawasan Eropa Timur
• Terjadinya krisis sosial di kawasan Semenanjung Balkan
• Munculnya genosida terhadap kaum muslim Bosnia oleh bangsa Serbia
• Terancamnya perdamaian dunia pasca Perang Dingin
Dadung Adji
BalasHapus: Penyebab perpecahan Yugoslavia yaitu adanya perbedaan antara negara bagian yang 1 dengan bagian lainnya. Adapun faktor penyebab lainnya yaitu:
1. Runtuhnya Uni Soviet.
Uni Soviet merupakan musuh utama Amerika Serikat yang pada akhirnya runtuh. Melihat hal ini negara bagian Yugoslavia ingin melakukan hal yang sama. Mereka merasa bahwa mereka sudah memiliki politik sendiri, untuk mewujudkannya dengan cara mendirikan negara masing masing dan terbebas dari sistem politik Yugoslavia.
2. Perbedaan agama dan bahasa.
Yugoslavia terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Agama yang terdapat di negara Yugoslavia ada 3. Serta adanya perbedaan bahasa dan huruf di Yugoslavia. Hal ini membuat Yugoslavia tidak menjalankan 1sistem yang sama.
3. Adanya gerakan separatis.
Yugoslavia memiliki herbagai macam suku, hal ini lah yang membuat adanya gerakan separatis. Gerakan ini terinspirasi dari negara negara Afrika.
Akibat dari perpecahan Yugoslavia, yaitu:
- Merdekanya 4 negara bagian Yugoslavia.
- Terbentuknya Internasional Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY) oleh PBB.
- Perdamaian pada tanggal 21 november 1995 yang di sepakati oleh 3 negara yang berada dibawah pimpinan Serbia.
- Ditandatanganinya perjanjian di Prancis yang berisi bahwa Bosnia menjadi negara tunggal yang terdiri dari Republik Federasi Muslim Kroasia dan Republik Serbia Bosnia.
- Penyelesaian konflik Yugoslavia secara resmi diadakan dengan penandatanganan perdamaian di Prancis yang disaksikan oleh beberapa negara lain pada tanggal 14 Desember 1995.