Rabu, 20 Januari 2021

Sejarah Peminatan Kelas X IPS 3

Nama Guru                       : Selamet

Mata Pelajaran                  : Sejarah Peminatan

Kelas                                 : X IPS 3

 

Kode KD

3.8 Menganalisis ciri-ciri dari historiografi tradisional, kolonial, dan modern

Materi                                  

Historiografi tradisional, kolonial, dan modern

Tujuan Pembelajaran         

Setelah mempelajari materi diharapkan siswa dapat:

1.    Menjelaskan definisi historiografi tradisional.

2.    Mengidentifikasi ciri-ciri historiografi tradisional. 

Assalamu'alaikum Wr. Wb....

 

Anak-anak mari kita awali kegiatan di pagi ini dengan bersyukur kepada Allah SWT, yang masih memberikan kesempatan hidup dan begitu banyak nikmat, solawat dan salam kita sampaikan kepada petunjuk hidup kita Nabi Besar Muhammad SAW, semoga nanti kita semua mendapat safaatnya.

Untuk pembelajaran hari ini silahkan cermati langkah-langkah pembelajaran berikut:

1.      Pelajari materi di blog ini

2.      Interaksi pembelajaran bisa dilakukan melalui WA Group PJJ

3.      Sebelum pembelajaran berakhir silahkan buat kesimpulan dan silahkan kerjakan tugas sebagai bahan evaluasi yang harus kalian jawab kerjakan langsung di halaman komentar blog ini.

4.      Setelah selesai mengerjakan tugas jangan lupa buat list kehadiran di WA group

 

Penulisan Sejarah Tradisional (Historiografi Tradisional)

Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris, yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja. Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha pada umumnya ditulis diprasastikan dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu, di mana seorang raja memerintah.

Dalam historiografi tradisional terjalinlah dengan erat unsur-unsur sastra, sebagai karya imajinatif dan mitologi, sebagai pandangan hidup yang dikisahkan sebagai uraian peristiwa pada masa lampau, seperti tercermin dalam babad atau hikayat.

Berdasarkan pembagian waktunya, historiografi tradisional dibagi menjadi historiografi tradisional Hindu-Buddha dan historiografi tradisional Islam.

Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu-Buddha:

1. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.

2. Bersifat religiomagis.

3. Bersifat istana sentris.

Contoh historiografi masa Hindu-Buddha adalah Kitab Mahabrata dan Ramayana, Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Arya Tabanan, Babad Tanah Jawi, dll.

Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam:

1. Masih mengandung unsur mitos.

2. Sudah mengenal unsur kronologi.

3. Bersifat etnosentris.

Contoh-contoh historiografi tradisional di antaranya ialah sejarah Melayu, hikayat raja-raja Pasai, hikayat Aceh, Babad Tanah Jawi, Babad Pajajaran, Babad Majapahit, Babad Kartasura, dan masih banyak lagi.

Adapun ciri-ciri dari historiografi tradisional adalah sebagai berikut.

1.      Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau dinasti sentris.

2.      Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.

3.      Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.

4.      Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.

5.      Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, banyak mitos bahwa raja sangat sakti, raja sebagai penjelmaan/titisan dewa, apa yang dikatakan raja serba benar sehingga ada ungkapan "sadba pandita ratu datan kena wowawali" (apa yang diucapkan raja tidak boleh berubah, sebab raja segalanya). Dalam konsep kepercayaan Hindu, raja adalah "mandataris dewa" sehingga segala ucapan dan tindakannya adalah benar.

6.      Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di daerah tersebut.

7.      Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

Evaluasi

1.      Jelaskan definisi historiografi tradisional.

2.      Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional.

 

 

38 komentar:

  1. Balasan
    1. 1. Jelaskan definisi historiografi tradisional :
      Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

      2. Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional :
      - Religio sentris
      - Bersifat feodalistis-aristokratis
      - Religio magis
      - Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
      - Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja.
      - Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
      - Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      Hapus
  2. Balasan
    1. 1.Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris, yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja. Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha pada umumnya ditulis diprasastikan dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu, di mana seorang raja memerintah.

      2.-Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau dinasti sentris.

      -Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.

      - Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.

      -Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.

      - Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, banyak mitos bahwa raja sangat sakti, raja sebagai penjelmaan/titisan dewa, apa yang dikatakan raja serba benar sehingga ada ungkapan "sadba pandita ratu datan kena wowawali" (apa yang diucapkan raja tidak boleh berubah, sebab raja segalanya). Dalam konsep kepercayaan Hindu, raja adalah "mandataris dewa" sehingga segala ucapan dan tindakannya adalah benar.

      -Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di daerah tersebut.

      -Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      Hapus
  3. Balasan
    1. Mutia Az Zahra
      X IPS 3
      KESIMPULAN DAN EVALUASI
      Kesimpulan:
      Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.
      Berdasarkan pembagian waktunya, historiografi tradisional dibagi menjadi historiografi tradisional Hindu-Buddha dan historiografi tradisional Islam.
      Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu-Buddha:
      1. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.
      2. Bersifat religiomagis.
      3. Bersifat istana sentris.
      Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam:
      1. Masih mengandung unsur mitos.
      2. Sudah mengenal unsur kronologi.
      3. Bersifat etnosentris.
      Adapun ciri-ciri dari historiografi tradisional adalah sebagai berikut.
      1. Religio sentris,
      2. Bersifat feodalistis-feodalistis-aristokratis,
      3.Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.
      4.Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata
      5. menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi.
      6. Bersifat regio-sentris (kedaerahan),
      7. Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      EVALUASI.
      1.Jelaskan definisi historiografi tradisional.
      2. Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional.
      JAWAB:
      1) Historiografi Tradisional adalah penulisan sejarah tradisional yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.
      2) ciri-ciri dari historiografi tradisional yaitu:
      1. Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau dinasti sentris.
      2. Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.
      3. Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.
      4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
      5. Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi.
      6. Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di daerah tersebut.
      7. Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      Hapus
  4. Balasan
    1. Nama:Fadhlan Satria Ahmad
      Kelas:X IPS 3

      1.Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris, yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja. Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha pada umumnya ditulis diprasastikan dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu, di mana seorang raja memerintah.

      2.-Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau dinasti sentris.

      -Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.

      - Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.

      -Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.

      - Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, banyak mitos bahwa raja sangat sakti, raja sebagai penjelmaan/titisan dewa, apa yang dikatakan raja serba benar sehingga ada ungkapan "sadba pandita ratu datan kena wowawali" (apa yang diucapkan raja tidak boleh berubah, sebab raja segalanya). Dalam konsep kepercayaan Hindu, raja adalah "mandataris dewa" sehingga segala ucapan dan tindakannya adalah benar.

      -Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di daerah tersebut.

      -Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      Hapus
  5. Ammara Dara Aisyah
    X IPS 3

    1.Jelaskan definisi historiografi tradisional:
    Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2.Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional:
    -Religio sentris
    -Bersifat feodalistis-aristokratis
    -Religio magis
    -Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
    -Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja.
    -Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
    -Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. 1). Jelaskan definisi historiografi tradisional!
      -Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris, yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja. Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha pada umumnya ditulis diprasastikan dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu, di mana seorang raja memerintah.

      Dalam historiografi tradisional terjalinlah dengan erat unsur-unsur sastra, sebagai karya imajinatif dan mitologi, sebagai pandangan hidup yang dikisahkan sebagai uraian peristiwa pada masa lampau, seperti tercermin dalam babad atau hikayat.

      2).Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional!
      -Adapun ciri-ciri dari historiografi tradisional adalah sebagai berikut.

      1. Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau dinasti sentris.

      2. Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.

      3. Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.

      4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.

      5. Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, banyak mitos bahwa raja sangat sakti, raja sebagai penjelmaan/titisan dewa, apa yang dikatakan raja serba benar sehingga ada ungkapan "sadba pandita ratu datan kena wowawali" (apa yang diucapkan raja tidak boleh berubah, sebab raja segalanya). Dalam konsep kepercayaan Hindu, raja adalah "mandataris dewa" sehingga segala ucapan dan tindakannya adalah benar.

      6. Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di daerah tersebut.

      7. Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      Hapus
  7. Balasan
    1. 1)tradisi penulisan sejarah yg berlaku pada masa setelah masyarakat Indonesia mengenal tulisan

      2)-Bersifat Religio sentris, artinya segala sesuatu yang dipusatkan kepada raja atau keluarganya, disebut Istana Sentris atau Dinasti Sentris atau Keluarga Sentris.
      -Bersifat feodalistis-aristokratis, yang artinya pembicaraan dalam tulisan sejarah hanya tentang kehidupan kaum bangsawan feodal, dan sifat kerakyatannya tidak ada sama sekali. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.
      -Bersifat Religio magis yang artinya semua hal dihubungkan dengan kepercayaan gaib.
      -Historiografi tradisional tidak begitu membedakan mana hal-hal yang bersifat khayalan dan hal-hal yang nyata.
      -Raja atau pemimpin suatu kerajaan di dalam tulisan sejarah dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma.

      Hapus
  8. Muhammad Rizky Dodik Kuncoro
    X IPS 3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muhammad Rizky Dodik Kuncoro
      X IPS 3

      Jawabannya

      - *tradisi penulisan sejarah yg berlaku pada masa setelah masyarakat Indonesia mengenal tulisan

      - *Bersifat Religio sentris, artinya segala sesuatu yang dipusatkan kepada raja atau keluarganya, disebut Istana Sentris atau Dinasti Sentris atau Keluarga Sentris.
      *Bersifat feodalistis-aristokratis, yang artinya pembicaraan dalam tulisan sejarah hanya tentang kehidupan kaum bangsawan feodal, dan sifat kerakyatannya tidak ada sama sekali. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.
      *Bersifat Religio magis yang artinya semua hal dihubungkan dengan kepercayaan gaib.
      *Historiografi tradisional tidak begitu membedakan mana hal-hal yang bersifat khayalan dan hal-hal yang nyata.
      *Raja atau pemimpin suatu kerajaan di dalam tulisan sejarah dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      Hapus
  9. Balasan
    1. Aisyah Maharani
      X IPS 3

      1.Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.

      2. Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu-Buddha:
      -Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.
      -Bersifat religiomagis.
      -Bersifat istana sentris.
      Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam:
      -Masih mengandung unsur mitos.
      -Sudah mengenal unsur kronologi.
      -Bersifat etnosentris.

      Hapus
  10. Bagus Anggoro Putra
    X IPS 3

    Jawabannya

    1.tradisi penulisan sejarah yg berlaku pada masa setelah masyarakat Indonesia mengenal tulisan

    2.•Bersifat Religio sentris, artinya segala sesuatu yang dipusatkan kepada raja atau keluarganya, disebut Istana Sentris atau Dinasti Sentris atau Keluarga Sentris.
    •Bersifat feodalistis-aristokratis, yang artinya pembicaraan dalam tulisan sejarah hanya tentang kehidupan kaum bangsawan feodal, dan sifat kerakyatannya tidak ada sama sekali. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.
    •Bersifat Religio magis yang artinya semua hal dihubungkan dengan kepercayaan gaib.
    •Historiografi tradisional tidak begitu membedakan mana hal-hal yang bersifat khayalan dan hal-hal yang nyata.
    •Raja atau pemimpin suatu kerajaan di dalam tulisan sejarah dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  11. Iqbal agung anugrah
    X IPS 3
    1.Jelaskan definisi historiografi tradisional yaitu:
    Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2.Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional yaitu:
    ~Religio sentris.
    ~Bersifat feodalistis-aristokratis.
    ~Religio magis.
    ~Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
    ~Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja.
    ~Bersifat regio-sentris (kedaerahan).
    ~Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  12. Balasan
    1. *Penulisan sejarah tradisional penulisan sejarah dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, berpusat pada masalah² pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

      *- Religio sentris
      - Bersifat feodalistis-aristokratis
      - Religio magis
      - Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
      - Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja.
      - Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
      - Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

      Hapus
  13. Kartika Aprilia
    X ips 3
    1.Jelaskan definisi historiografi tradisional:
    Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2.Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional:
    -Religio sentris
    -Bersifat feodalistis-aristokratis
    -Religio magis
    -Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
    -Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja.
    -Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
    -Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  14. Jihan nayla mazidah
    X IPS 3

    1.Jelaskan definisi historiografi tradisional:
    Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2.Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional:
    *Religio sentris
    *Bersifat feodalistis-aristokratis
    *Religio magis
    *Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
    *Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja.
    *Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
    *Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  15. Noviya Putri
    X IPS 3

    1.Historiografi tradisional (Penulisan sejarah tradisional) adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa, bersifat istanasentris, yang mengutamakan keinginan dan kepentingan raja.

    2.Ciri-ciri historiografi tradisional yaitu:
    •Religo senstris, segala sesuatu dipusatkan kepada raja atau keluarga raja.
    •Bersifat feodalistis-aristokratis, hanya membicarakan kehidupan kaum bangsawan.
    •Religio magis, dihubungkan dengan hal-hal gaib.
    •Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata
    •Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
    •Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti)
    •Menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja agar kedudukan raja tetap dijunjung tinggi.

    BalasHapus
  16. Intan Marlida
    X IPS 3

    1) Jelaskan definisi historiografi tradisional
    : Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2) Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional
    : 1. Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau dinasti sentris.
    2. Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.
    3. Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.
    4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
    5. tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, banyak mitos bahwa raja sangat sakti, raja sebagai penjelmaan/titisan dewa, apa yang dikatakan raja serba benar sehingga ada ungkapan "sadba pandita ratu datan kena wowawali" (apa yang diucapkan raja tidak boleh berubah, sebab raja segalanya). Dalam konsep kepercayaan Hindu, raja adalah "mandataris dewa" sehingga segala ucapan dan tindakannya adalah benar.
    6. Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di daerah tersebut.
    7. Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).


    BalasHapus
  17. M Dzaki Hirzi
    X IPS 3

    1.Jelaskan definisi historiografi tradisional:
    Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2.Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional:
    -Religio sentris
    -Bersifat feodalistis-aristokratis
    -Religio magis
    -Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
    -Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja.
    -Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
    -Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  18. M. Ibram Rasyadanny
    X IPS 3

    Jawaban:
    1.Historiografi tradisional adalah tradisi penulisan sejarah yang berlaku pada masa setelah masyarakat Indonesia mengenal tulisan, baik pada Zaman Hindu-Budha maupun pada Zaman Islam. Ada pada abad 4 M sampai abad 16 M.

    2.-Religio-magis, artinya unsur magis atau supranatural sangat kental dalam narasi historiografi tradisional.
    -Istana-sentris, artinya subyek, obyek, dan ruang lingkup historiografi tradisional hanya seputar kehidupan istana kerajaan.
    -Historiografi tradisional digunakan sebagai alat legitimasi (pengesahan) kekuasaan raja.
    -Bersifat feodalistik-aristokratis, artinya historiografi tradisional hanya membahas tentang sejarah dari kaum bangsawan dan keturunan raja.
    -Region-sentris atau kedaerahan, artinya historiografi tradisional banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat di daerah setempat

    BalasHapus
  19. Damara Khadafi
    X IPS 3

    ( JAWABAN )

    1.Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2.•Bersifat Religio sentris, artinya segala sesuatu yang dipusatkan kepada raja atau keluarganya, disebut Istana Sentris atau Dinasti Sentris atau Keluarga Sentris.
    •Bersifat feodalistis-aristokratis, yang artinya pembicaraan dalam tulisan sejarah hanya tentang kehidupan kaum bangsawan feodal, dan sifat kerakyatannya tidak ada sama sekali. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.
    •Bersifat Religio magis yang artinya semua hal dihubungkan dengan kepercayaan gaib.

    BalasHapus
  20. Maulana Toha Fauzi
    X IPS 3

    1.Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang eksis pada zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam di Nusantara

    2.•Sering terjadi kesalahan dalam penempatan waktu.

    Penulisan selalu bersifat kedaerahan. ...

    Penulisannya bersifat istana sentris,yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja.

    Memiliki subjektifitas yang tinggi sebab penulis hanya mencatat peristiwa penting di kerajaan atas permintaan sang raja.

    BalasHapus
  21. Dayyan Nasywa Salsabila
    X IPS 3

    |Jawaban|

    KESIMPULAN:

    Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha pada umumnya ditulis diprasastikan dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu, di mana seorang raja memerintah.
    Dalam historiografi tradisional terjalinlah dengan erat unsur-unsur sastra, sebagai karya imajinatif dan mitologi.

    Dibagi dalam waktunya, historiografi tradisional dibagi menjadi historiografi tradisional Hindu-Buddha dan historiografi tradisional Islam.

    EVALUASI:

    1.Menjelaskan definisi historiografi tradisional.
    Historiografi Tradisional adalah penulisan sejarah tradisional yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.

    2. Mengidentifikasi ciri-ciri historiografi tradisional.

    •Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu-Buddha:
    1.Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.
    2.Bersifat religiomagis.
    3.Bersifat istana sentris.

    •Ciri-ciri historiografi tradisional masa Islam:
    1. Masih mengandung unsur mitos.
    2. Sudah mengenal unsur kronologi.
    3. Bersifat etnosentris.

    •Ciri-ciri dari historiografi tradisional adalah sebagai berikut:
    1.Religio sentris,
    2.Bersifat feodalistis-aristokratis,
    3.Religio magis,
    4.Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata,
    5.Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi,
    6.Bersifat regio-sentris (kedaerahan),
    7.Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  22. 1) Jelaskan definisi historiografi tradisional!

    = Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2.Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional:
    •Religio sentris
    •Bersifat feodalistis-aristokratis
    •Religio magis
    •Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.
    •Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,dan nama raja,serta wibawa raja.
    •Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
    •Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  23. 1.Jelaskan definisi Historiografi tradisional:
    Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman hindu sampai masuk masuk dan berkembang nya islam di Indonesia, penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah-masalah pemerintah dari raja raja yang berkuasa

    2.Tuliskan ciri-ciri Historiografi tradisional:
    - Religio sentris
    - Bersifat feodalistis-aristokratis
    - religio magis
    - tidak begitu membedakan halal yang khayal dan yang nyata
    - untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja
    - Bersifat regio-sentris (kedaerahan)
    - Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti)

    BalasHapus
  24. Raisa khairunnisa ghassani
    X IPS 3

    1.Jelaskan definisi historiografi tradisional? Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang eksis pada zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam di Nusantara.

    2.Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional?
    1.Sering terjadi kesalahan dalam penempatan waktu.
    2. Penulisan selalu bersifat kedaerahan
    3. Penulisannya bersifat istana sentris,yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja.
    4. Memiliki subjektifitas yang tinggi sebab penulis hanya mencatat peristiwa penting di kerajaan atas permintaan sang raja.
     

    BalasHapus
  25. Nazaruddin Amin
    X IPS 3

    Jelaskan definisi historiografi tradisional=Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Penulisan sejarah di zaman Hindu-Buddha pada umumnya ditulis diprasastikan dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu, di mana seorang raja memerintah.
    Dalam historiografi tradisional terjalinlah dengan erat unsur-unsur sastra, sebagai karya imajinatif dan mitologi.

    Tuliskan ciri ciri historiografi tradisional= Ciri-ciri dari historiografi tradisional adalah sebagai berikut:
    1.Religio sentris.

    2.Bersifat feodalistis-aristokratis.

    3.Religio magis.

    4.Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.

    5.Tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi.

    6.Bersifat regio-sentris (kedaerahan).

    7.Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus
  26. Eka citra yulianti
    x IPS 3

    1) Jelaskan definisi historiografi tradisional
    : Penulisan sejarah tradisional adalah penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, yang berpusat pada masalah-masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa.

    2) Tuliskan ciri-ciri historiografi tradisional
    :
    1.Religio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau keluarga raja (keluarga istana), maka sering juga disebut istana sentris atau keluarga sentris atau dinasti sentris.

    2. Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya. Historiografi tersebut tidak memuat riwayat kehidupan rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.

    3. Religio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.

    4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata.

    5. tujuan penulisan sejarah tradisional untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, dan nama raja, serta wibawa raja supaya raja tetap dihormati, tetap dipatuhi, tetap dijunjung tinggi. Oleh karena itu, banyak mitos bahwa raja sangat sakti, raja sebagai penjelmaan/titisan dewa, apa yang dikatakan raja serba benar sehingga ada ungkapan "sadba pandita ratu datan kena wowawali" (apa yang diucapkan raja tidak boleh berubah, sebab raja segalanya). Dalam konsep kepercayaan Hindu, raja adalah "mandataris dewa" sehingga segala ucapan dan tindakannya adalah benar.

    6. Bersifat regio-sentris (kedaerahan), maka historiografi tradisional banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di daerah tersebut.

    7. Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (bertuah, sakti).

    BalasHapus