A.Metode Penelitian Sejarah
Sebelum melakukan penelitian sejarah
kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu metode dalam penelitian sejarah.
Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata
lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa
sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as
written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut
metode sejarah. Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada
prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang
merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where
(dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaan
pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan
terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
Metode penelitian sejarah menurut
Nugroho Notosusanto meliputi empat langkah yaitu heuristik, verifikasi,
interprestasi dan historiografi. Sebelum masuk dalam penelitian sejarah, yang
perlu di lakukan oleh peneliti adalah menentukan topic dan merumuskan masalah.
Metode penelitian sejarah menurut Nogroho Notosusanto :
a)Heuristik (Menemukan),
Tahapan
pertama yaitu mencari dan mengumpulkan sumber yang berhubungan dengan topik
yang akan dibahas. Mengumpulkan sumber yang diperlukan dalam penulisan ini
merupakan pekerjaan pokok yang dapat dikatakan gampang-gampang susah, sehingga
diperlukan kesabaran dari penulis. Heuristic berasal dari bahasa Yunani
Heuriskein artinya sama dengan to find yang baerati tidak hanya menemukan,
tetapi mencari dahulu. Pada tahap ini, kegiatan diarahkan pada penjajakan,
pencarian, dan pengumpulan sumber-sumber yang akan diteliti, baik yang terdapat
dilokasi penelitian, temuan benda maupun sumber lisan. Notosusanto (1971:18)
b)Verifikasi (Kritik Sumber), Pada
tahap ini, sumber yang telah dikumpulkan pada kegiatan heuristik yang berupa;
buku-buku yang relevan dengan pembahasan yan terkait, maupun hasil temuan
dilapangan tentang bukti-bukti dilapangan tentang pembahasan. Setelah bukti itu
atau data itu ditemukan maka dilakukan penyaringan atau penyeleksian dengan
mengacu pada prosedur yang ada, yakni sumber yang faktual dan orisinalnya
terjamin. Tahapan kritik ini tentu saja memiliki tujuan tertentu dalam
pelaksanaannya. Salah satu tujuan yang dapat diperoleh dalam tahapan kritik ini
adalah otentitas (authenticity).
c)Interpretasi,
Setelah melalui
tahapan kritik sumber, kemudian dilakukan interpretasi atau penafsiran terhadap
fakta sejarah yang diperoleh dari arsip, buku-buku yang relevan dengan
pembahasan, maupun hasil penelitian langsung dilapangan. Tahapan ini menuntut
kehati-hatian dan integritas penulis untuk menghindari interpretasi yang
subjektif terhadap fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, agar ditemukan
kesimpulan atau gambaran sejarah yang ilmiah.
d)Historiografi,
Historiografi atau
penulisan sejarah merupakan tahapan akhir dariseluruh rangkaian dari metode
historis. Tahapan heuristik, kritik sumber,serta interpretasi, kemudian
dielaborasi sehingga menghasilkan sebuah historiografi.
B.Sumber Sejarah
Sumber sejarah merupakan segala
sesuatu yang langsung atau tidak langsung menceritakan kepada kita tentang
suatu kenyataan atau kegiatan manusia pada masa lalu (past actuality). Sumber
sejarah merupakan bahan-bahan mentah (raw materials) sejarah yang mencakup
segala macam evidensi (bukti) yang telah ditinggalkan oleh manusia ayng
menunjukkan segala aktivitas mereka di masa lalu yang berupa kata-kata yang
tertulis (tulisan) atau kata-kata yang diucapkan (lisan). Helius Sjamsuddin
(2007:95)
Sebuah sumbersejarah dapat berupa
sautu produk dari kegiatan-kegiatan manusia yang memuat informasi tentang
kehidupan manusia meskipun produk ini mula-mula tidak dimaksudkan (sengaja)
untuk memberikan informasi kepada generasi kemudian tetapi dapat juga sumber
itu berupa sesuatu yang benar-benar memberikan informasi kepada generasi
kemudian. Kajian tentang sumber-sumber adalah suatu ilmu tersendiri dan disebut
heuristik.
C.Penulisan Sejarah
Menulis sejarah merupakan suatu
kegiatan intelektual dan ini suatu ara yang utama untuk memahami sejarah.
Ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka dia mengerahkan seluruh daya
pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan
catatan-catatan. Tetapi yang terutama penggunaan pikiran-pikiran kritis dan
analisanya karena dia pada akhirnya akan menghasilkan suatu sintesis dari
seluruh hasil penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu peulisan utuh ayng
disebut historiografi. Keberartian (signifikansi) semua fakta yang dijaring
melalui metode kritik baru dapat dipahami hubungannya satu sama lain setelah
semuanay ditulis dalams utu keutuhan bulat historiografi. Di sinilah istilah
ini mempunyai arti “penulisan sejarah” karena ada pengertian lain untuk istilh
historiografi yaitu “sejarah penulisan sejarah”. Helius Sjamsuddin (2007:156)
Megnenai kemampuan menulis sendiri
dapat merupakan bakat, atau juga kemauan dengan latihan tulis-menulis secara
terus-menerus. Para sejarawan sendiri menaydari betul bahwa proses menulis itu
sendiri adalah suatu kerja keras yang tidak jarang dapat menimbulkan frustasi
namun setiap sejarawan pada akhirnya bebas menentukan sendiri cara menulis
sehingga menghasilkan karya mandiri yang menjadi tanggung ajwabnya, namun dia
menyadari betul bahwa dalam “kebebasannya” itu ketentuan-ketentuan umum yang
khusus berlaku bagi setiap sejarawan sebagai patokan-patokan atau rambu-rambu,
baik dalam penulisannya maupun dalam penafsirannya.
2.Jenis-Jenis Penelitian Sejarah
Untuk mengetahui dan mendapatkan
informasi dari peristiwa di masa lalu dapat dilakukan melalui penelitian
sejarah. Secara umum dapat dimengerti bahwa penelitian sejarah merupakan
penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau
dan dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang
bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu
penelitian dilakukan. Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan
penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah
bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif,
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan
bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh
kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara
manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang
sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.
a.Jenis-Jenis Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah banyak sekali
macamnya. Akan tetapi secara umum ada empat jenis, yaitu:
1.Penelitian sejarah komparatif
Jika penelitian dengan metode
sejarah dikerjakan untuk membandingkan factor-faktor dari fenomena-fenomena
sejenis pada suatu periode masa lampau, maka penelitian tersebut dinamakan
penelitian sejarah komparatif. Misalnya, ingin dibandingkan system pengajaran
di Cina dan Jawa pada masa kerajaan Majapahit. Dalam hal ini, si peneliti ingin
memperllihatkan unsur-unsur perbedaan dan persamaan dari fenomena-fenomena
sejenis. Atau misalnya, seorang peneliti ingin membandingkan usaha tani serta
faktor sosial yang mempengaruhi usaha tani dari beberapa negara dan
membandingkannya dengan usaha tani Indonesia dalam tahap-tahap tren waktu zaman
pertengahan.
2.Penelitian Yuridis atau Legal
Jika dalam metode sejarah diinginkan
untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan hukum, baik hukum formal
ataupun hokum nonformal dalam masa yang lalu, maka penelitian sejarah tersebut
digolongkan dalam penelitian yuridis. Misalnya, peneliti ingin mengetahui dan
menganalisis tentang keputusan-keputusan pengadilan akibat-akibat hukum adat
serta pengaruhnya terhadap suatu masyarakat pada masa lampau, serta ingin
membuat generalisasi tentang pengaruh-pengaruh hukum tersebut atas masyarakat,
maka penelitian sejarah tersebut termasuk dalam penelitian yuridis.
3.Penelitan Biografis
Metode sejarah yang digunakan untuk
meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat dinamakan
penelitian biografis. Dalam penelitian ini, diteliti sifat-sifat, watak,
pengaruh, baik pengaruh lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan ide dari
subjek penelitian dalam masa hidupnya, serta pembentukan watak figur yang
diterima selama hayatnya. Sumber-sumber data sejarah untuk penelitian biografis
antara lain: surat-surat pribadi, buku harian, hasil karya seseorang,
karangan-karangan seseorang tentang figur yang diselidiki ataupun
catatan-catatan teman dari orang yang diteliti tersebut.
4.Penelitian Bibliografis
Penelitian dengan metode sejarah
untuk mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta generalisasi dari
fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu
organisasi dikelompokkan dalam penelitian biografis. Penelitian ini mencakup
hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis oleh pemikirpemikir dan ahli-ahli.
Kerja penelitian ini termasuk menghimpun karyakarya tertentu dari seorang
penulis atau seorang filosof dan menerbitkan kembali dokumen-dokumen unik yang
dianggap hilang dan tersembunyi, seraya memberikan intepretasi serta
generalisasi yang tepat terhadap karya-karya tersebut.
Gall, Meredith D, Joyce P. Gall
& Walter R. Borg. 2007. Educational Research. USA: Pearson Education Inc.
Gottschalk, Louis.1985.Mengerti
Sejarah.Jakarta:UI-Press
http://fadlibae.wordpress.com/2012/01/30/penelitian-sejarah-historical-rsearch/
Sjamsuddin, Helius.2007.Metodologi
Sejarah.Yogyakarta:Ombak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar