Teknologi Ruang Angkasa
Teknologi Ruang angkasa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi ke,
dan mengambil objek dari angkasa luar Teknologi peramalan
cuaca, televisi satelit,
hingga sistem GPS merupakan teknologi sehari-hari yang
memanfaatkan infrastruktur yang dibangun di luar angkasa. Ilmu pengetahuan
seperti astronomi dan ilmu bumi juga memanfaatkan teknologi luar
angkasa untuk melakukan penginderaan jauh.
Perlombaan angkasa dan Perang Dingin antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet membuat perkembangan teknolgi luar angkasa berkembang sangat cepat.
Teknologi yang dihasilkan dari perkembangan tersebut tidak hanya digunakan oleh
pelaku penerbangan luar angkasa, tetapi sampai ke kehidupan sehari-hari.
Kemajuan teknologi komunikasi jarak jauh hingga teknologi pengeringan beku awalnya dikembangkan untuk
penerbangan luar angkasa, tetapi sekarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Kebutuhan manusia untuk berkomunikasi satu
sama lain sangat terbantu dengan adanya komunikasi satelit saat ini. Bentuk
komunikasi itupun beragam mulai dari mengakses internet maupun dalam penggunaan
GPS untuk membantu kemudahan untuk sampai ditempat tujuan. Teknologi ini pun
pada perkembanganya tidak dapat terpisah dari kehidupan manusia. Contohnya
saja, seorang presiden yang ingin menghubungi presiden lain dinegara yang
berbeda akan lebih memilih menggunakan media telecoverence untuk melakukan
perbincangan ataupun diplomasi mengenai kepentingan tertentu dibandingkan dengan
menggunakan surat-menyurat.
Di Indonesia sendiri penggunaan komunikasi
satelit dapat menjadi penanda status seseorang. Dengan adanya kebudayaan yang
mengacu pada perkembangan teknologi yang ada. Misalnya saja, seseorang yang
memiliki mobil dengan fasilitas GPS dilihat lebih tinggi statusnya dibandingkan
dengan seseorang yang memiliki mobil tanpa GPS. Apabila kita tinjau lebih
dalam, penggunaan GPS tak terlalu memainkan peran yang besar apabila kita
mengetahui kondisi jalanan yang sering kita lewati dan tujuan yang ingin kita
tuju sekedar untuk menghindari macaet di jalanan perkotaan. Dengan demikian
sebetulnya penggunaan GPS tidak terlalu penting dalam kondisi tertentu.
Penggunaan satelit dalam dunia komunikasi
sangatlah memainkan peranan penting dalam perkembangan teknologi komunikasi
saat ini. Perkembangan ini pun telah melampaui pemikiran orang-orang masa lalu
yang mengimpikan untuk menggunakan media luar angkasa sebagai media untuk
memainkan teknologi dalam membantu kebutuhan manusia sehari-hari.
Kita kini hidup dalam abad angkasa (space
age). Ilmu pengetahuan yang selamanya bergerak maju, berkembang pesat dalam
waktu 50 tahun terakhir ini, terutama sejak perang dunia ke – II. Kemajuan
teknologi khususnya teknologi penerbangan pada abad kini memberi akibat yang
positif kepada tingkat kehidupan manusia yang sekarang telah mampu melakukan
penerbangan – penerbangan ke dan di ruang angkasa. ( Priyatna Abdulrasyid, Bandung 1977 : 4 )
Setelah
Perang Dunia II yang mendekati ke pertengahan abad ke-20, sebuah konflik baru
pun dimulai yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Perang Dingin (The
Cold War), dimana pertempuran ini terdiri dari the world’s two great
powers yaitu the democratic, capitalist Amerika Serikat dan the
communist Uni Soviet yang saling berkonfrontasi satu sama lain. Dimulai
pada akhir tahun 1950-an, ruang angkasa menjadi suatu arena dramatis lain untuk
kompetisi perang dingin karena setiap Negara berusaha untuk membuktikan
superioritas mereka dalam bidang teknologi, senjata militer dan dengan ekstensi
sistem politik dan ekonomi. Pada pertengahan tahun 1950-an, Perang Dingin U.S
dan Uni Soviet telah memasuki ke dalam kehidupan sehari – hari di kedua belah
Negara, didorong oleh perlombaan senjata dan ancaman senjata nuklir, perluasan
spionase (wide-ranging espionage) dan kontra spionase (counter-espionage)
antara dua negara, perang di Korea dan perang kata-kata serta pemikiran yang
dilakukan di media.
Dengan
diorbitkannya Satelit Uni Soviet “Sputnik I” (bahasa Rusia untuk “traveller”)
pada tanggal 4 Oktober 1957, yang merupakan satelit buatan pertama di dunia (the
world’s first artificial satellite) dan merupakan keberhasilan objek buatan
manusia pertama yang diletakkan ke orbit Bumi. disusul dengan usaha – usaha
Amerika Serikat Pada tahun 1958, dengan meluncurkan satelit “Explorer I”
yang dirancang oleh Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah arahan ilmuwan
roket Wernher von Braun. Pada tahun yang sama pula, Presiden ke-34
Amerika Serikat Dwight D. Eisenhower menandatangani suatu perintah umum
(public order) untuk mendirikan the National Aeronautics and Space
Administration (NASA) yaitu sebuah agen federal yang didedikasikan untuk
eksplorasi ruang angkasa.( The Space
Race, Agustus 2016 )
Keberhasilan
peluncuran SPUTNIK I telah menandai dimulainya abad ruang angkasa dengan
perlombaan kedua negara adidaya itu, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam
pemanfaatan teknologi ruang angkasa, sebagaimana yang diuraikan Jean-Louis
Magdenalat, antara lain :
The Launching by U.S.S.R. of Sputnik I, on October 4, 1957, is regarded
as the first step in what has come to be known as the space age. Remarkable
achievement follower. The U.S.A. launched its Explorer I on February 1, 1958 ;
Yuri Gagarin, on April 12, 1961, was the first man to orbit the Earth ; the
U.S.S.R, in 1966, launched an automatic station, known as Luna 9, soft landed
on the Moon and transmitted television images and information from its surface
; Neil A. Armstrong and Edwin A. Aldrin on July 20, 1969, touched the surface
of earth’s satellite, the moon, after a safe landing.
The progress continued with the space-shuttle missions as the beginning
of a new era in which practical application and commercial utilization will be
developing extensively and bringing many vital space based and space-related
uses within the reach of the world community.
( Jean Louis Magdelenat, 1982 : 31 )
Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menyebabkan Negara – Negara
mulai mempersoalkan masalah – masalah hukum yang timbul mendorong Perserikatan
Bangsa – Bangsa untuk memberikan pengarahan yang tepat dalam rangka usaha
Negara – Negara memanfaatkan ruang angkasa (“Outer Space”).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar