Selasa, 17 September 2019

Sejarah peminatan kelas XII IPS


Association of Southeast Asia Nations (ASEAN)
Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.
Berdirinya ASEAN ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Tokoh tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah:
  1. Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia),
  2. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura),
  3. Tun Abdul Razak (Pejabat Perdana Menteri Malaysia),
  4. Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand), dan
  5. Narcisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina).
Negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Tenggara kemudian satu persatu bergabung
  1. Brunei Darussalam (8 Januari 1984)
  2. Vietnam (28 Juli 1995)
  3. Laos (23 Juli 1997)
  4. Myanmar (23 Juli 1997)
  5. Kamboja (30 April 1999)
Negara baru, Timor Leste, yang dahulu merupakan sebuah provinsi di Indonesia hanya mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN.
ASEAN memiliki beberapa tujuan antara lain:
  1. mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan bangsa Asia Tenggara;
  2. meningkatkan stabilitas dan keamanan regional dan mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB; serta
  3. memelihara kerja sama bidang organisasi regional maupun internasional.
Peran Serta Indonesia dalam ASEAN
Indonesia menunjukkan peran aktif dalam ASEAN sejak masa pembentukannya. Indonesia berkeyakinan bahwa Asia Tenggara bisa berkembang menjadi kekuatan regional yang mandiri dan kuat. Peran Indonesia dalam ASEAN sebagai berikut:
  1. Sebagai negara pemrakarsa berdirinya ASEAN.
  2. Sebagai penyelenggara KTT I dan IX yaitu di Bali.
  3. Sebagai tempat kedudukan sekretariat tetap, yaitu di Jakarta
  4. Turut menyelesaikan pertikaian antarbangsa atau negara
  5. Mendukung kesepakatan bahwa Asia sebagai kawasan yang bebas, damai, netral, atau Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN).
  6. Menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk meredakan konflik di wilayah Kamboja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar