Organisasi Global dan Regional
Organisasi
Global atau Internasional adalah organisasi yang tidak terbatas pada kawasan
tertentu, akan tetapi meliputi seluruh wilayah. Kerjasama bisa dalam sektor
politik, ekonomi maupun social dan budaya. Sedangkan organisasi regional adalah
organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Organisasi regional mempunyai wilayah kegiatannya bersifat regional, dan
keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja.Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa
Inggris: United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini
dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan
Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama –
dihadiri wakil dari 51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di
Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang
mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak
didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung
menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya
masing-masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan.
Fungsi
dan Tujuan PBB adalah:
- Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
- Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa
- Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah- masalah internasional dalam bidang ekonomi,sosial budaya dan hak asasi
- Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita diatas
PBB
memiliki enam organ utama sebagai berikut:
1)
Sidang Umum PBB.
2)
Dewan Keamanan PBB.
3)
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
4)
Dewan Perwalian PBB.
5)
Sekretariat PBB.
6)
Mahkamah Internasional.
Daftar
Sekretaris Jenderal PBB
Sekretaris
Jenderal PBB atau lebih sering disingkat dengan Sekjen PBB adalah Ketua Sekretariat
PBB yaitu salah satu badan utama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang bertugas
dalam mempublikasikan berbagai perjanjian Internasional yang dibuat oleh PBB
dan menjaga kontak dengan media di seluruh dunia untuk mempromosikan kinerja
PBB serta menyediakan penelitian, informasi dan fasilitas yang dibutuhkan oleh
PBB untuk rapat-rapatnya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB ini diangkat
berdasarkan rekomendasi Dewan Keamanan dalam Sidang Umum PBB untuk 5 tahun masa
Jabatannya. Secara de facto, Sekretaris Jenderal juga bertindak sebagai Juru
Bicara dan Pemimpin PBB.
- Sir Gladwyn Jebb dari Britania Raya (24 Oktober 1945 – 2 Februari 1946) – (pejabat sementara)
- Trygve Halvdan Lie dari Norwegia (2 Februari 1946 – 10 November 1952)
- Dag Hammarskjöld dari Swedia (10 April 1953 – 18 September 1961)
- U Thant (30 November 1961 – 31 Desember 1971)
- Kurt Waldheim dari Austria (1 Jan 1972 – 31 Des 1981)
- Javier Pérez de Cuéllar dari Peru (1 Jan 1982 – 31 Des 1991)
- Boutros Boutros-Ghali dari Mesir (1 Jan 1992 – 31 Des 1996)
- Kofi Annan dari Ghana (1 Jan 1997 – 31 Des 2006)
- Ban Ki-moon dari Korea Selatan (1 Jan 2007 – 31 Des 2016)
- António Guterres dari Portugal (1 Jan 2017 – sekarang)
Peran
Indonesia dalam PBB
Indonesia
memiliki peran besar dalam PBB. Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di
bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO (Organisasi
Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian). Indonesia
juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam hal ini Indonesia
mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian PBB di berbagai
negara yang mengalami konflik. Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB untuk masa bakti 2007–2009. Proses pemilihan dilakukan
Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara. Pada proses pemungutan suara,
Indonesia memperoleh 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota
yang memiliki hak pilih. Pemilihan ini merupakan kali ketiga Indonesia menjadi
anggota Dewan Keamanan PBB setelah periode 1974–1975 dan 1995–1996.
Gerakan
Nonblok (GNB)
Berakhirnya Perang Dunia II telah melahirkan dua blok
kekuatan dunia, yaitu blok Barat dan blok Timur à Blok Barat yang beraliran
Liberal dipimpin Amerika Serikat (USA), sedangkan blok Timur yang berideologi
komunis dipimpin Uni Soviet (USSR). Kelahiran dua blok merupakan ancaman
serius bagi perdamaian. Oleh karena itu, lahirlah Gerakan Nonblok (GNB) yang
dianggap sebagai solusi bagi negara2 yang ingin tetap netral dan bebas dari
pengaruh salah satu blok. Dalam hal ini, Konferensi Asia Afrika (KAA) dianggap
sebagai pendahulu bagi berdirinya GNB karena KAA telah melahirkan prinsip2 perdamaian,
kerja sama internasional, kebebasan, kemerdekaan, dan hubungan antarbangsa.
Pada tahun 1956, Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Joseph Broz Tito
(Yugoslavia), dan PM Jawaharlal Nehru (India) mengadakan pertemuan di Brioni.
Pada
September 1960, ketiga tokoh tersebut mengadakan pertemuan dengan Ir. Soekarno
dan Nkrumah dari Ghana. Pertemuan ini lalu diikuti dengan Pertemuan Persiapan
Konferensi GNB di Kairo pada Juni 1961 yang merumuskan kriteria negara yang
akan diundang dalam KTT GNB I dan prinsip2 GNB.
Lima
(5) Tokoh Pelopor Berdirinya GNB:
- Presiden Ir. Soekarno (Indonesia)
- Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)
- Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir)
- Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India)
- Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana)
Tujuan
pembentukan Gerakan Nonblok (GNB) adalah untuk mempertahankan diri dengan jalan
mempersatukan diri di antara negara2 netral guna menghadapi intervensi negara
adikuasa (Blok Barat yang dipimpin USA dan Blok Timur di bawah pimpinan USSR).
Konsep Nonblok adalah tidak berpihak pada salah satu blok, baik itu blok Barat
maupun blok Timur.
Faktor
pendorong berdirinya GNB:
- Persamaan nasib bangsa bangsa yang pernah dijajah telah menimbulkan penggalangan solidaritas untuk mengenyahkan kolonialisme.
- Terjadinya Perang Dingin dan ketegangan dunia akibat persaingan antara blok barat dan blok Timur.
- Terjadinya Krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.
Struktur
GNB adalah ketua yang merupakan kepala pemerintahan dari tuan rumah Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) GNB.
Tujuan
dari didirikannya GNB antara lain:
- Mendukung perjuangan dekolonisasi.
- Memegang teguh perlawanan terhadap imperialisme, neokolonialisme, dan rasialisme.
- Sebagai wadah perjuangan bagi negara2 berkembang dalam mencapai tujuannya.
- Mengurangi ketegangan antara blok Barat dan blok Timur.
- Mengadakan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan kekerasan.
BalasHapusAJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)