Kamis, 22 Agustus 2019

Sejarah Peminatan Kelas X IPS



Kausalitas  Peristiwa Sejarah bagi Kehidupan Manusia
 

Konsep Kasualitas
Kausalitas dalam sejarah dapat dipelajari dengan membuat adanya periodisasi (pembabakan) dan penyusunan Kronologi. Periodisasi atau pembabakan adalah proses untuk melakukan penggolongan peristiwa dan waktu sejarah pada babak-babak atau periode tertentu. Kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa Sejarah. Dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang terurut ini, sejarawan dapan melakukan pengamatan dan mepelajari adanya sebab akibat dari perisitwa terdahulu yang menyebabkan peristiwa berikutnya

Beberapa pengertian dari kausalitas :
  1. Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului peristiwa yang menyusul (II)
  2. Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat
  3. Menurut Sartono Kartodirdjo kausalitas merupakan hukum sebab-akibat mengenai suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kausalitas sejarah adalah sebab terjadinya peristiwa sejarah.

Konsep Sebab Akibat
Konsep sebab akibat ini merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan penjelasan tentang peristiwa sejarah.Setiap peristiwa sejarah terjadi tentu ada sebabnya. Begitu juga peristiwa itu akan menimbulkan akibat. Akibat dari peristiwa itu akan menjadi sebab pada peristiwa yang berikutnya demikian seterusnya.
Mengenai sebab dari peristiwa sejarah itu bisa langsung dan sangat dekat dengan peristiwa sejarah.Tetapi sebab itu juga dapat ditarik jauh dari waktu peristiwanya. Sebagai contoh: peristiwa datangnya bangsa Barat ke Indonesia karena ingin mendapatkan rempah-rempah dari negeri asalnya agar lebih murah (sebab yang dekat/langsung dengan peristiwa datangnya ke Indonesia). Mengapa mereka harus datang ke Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah? rempah-rempah sulit didapat di Eropa dan kalau pun ada harganya sangat tinggi karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai Turki Usmani setelah berhasil menguasai Bizantium/Konstantinopel (sebab yang tidak langsung dengan peristiwanya). Pertanyaan berikutnya juga ditampilkan misalnya mengapa Turki Usmani menduduki Konstantinopel dan menguasai Laut Tengah, dan begitu seterusnya.
Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaiatan yang erat. Tanpa manusia, sejarah pun menjadi kosong. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekontruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oeh komponen-komponen tidakan manusia berupa yang dipikirkan, yang dilakukan, dan diucapakan. Selama manusia bergerak (bertindak, berpikir, dan berucap) maka akan mendorong terjadinya perubahan demi perubahan yang seiring berjalannya waktu perubahan-perubahan itu akan menjadi suatu komponen-komponen sejarah. Sejarah hanya dapat muncul apabila perubahan-perubahan yang dilakukan manusia terjadi didalamnya. Dengn demikian dapat dikatakan bahwa adanya perubahan yang dilakukan manusia pasti akan dapat berubah sebagai akiabatnya. 
Perinsisp sebab akibat (Kausalis) ini dalam sejarah disebut determinisme atau historisisme. Peristiwa sebab akibat dalam sejarah itu menurut Sartono Kartodirdjo (1993) pengertiannya adalah bhawa suatu peristiwa sejarah hendaknyaditerangkan dengan melihat peristiwa sejarah yang mendahuluinya. Dengan kata lain, semua akibat itu berawal dari adanya sebuah atau beberapa sebab yang sebelumnya terjadi. Sebagai contohnya, dapat dikemukakan tentang peristiwa sejarah Indonesia mulai dari masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekan Indonesia.

Kausalitas dalam Ilmu-Ilmu Sosial
Dalam ilmu-ilmu sosial kedalaman ilmu pengetahuan ditunjukkan sejauh mana ilmuwannya dapat menggali sebab-musabab (sebab-akibat/kausalitas) fenomena yang ditelitinya. Oleh karena sifatnya nomotetis, maka mereka berusaha mencari sebab-musabab yang umum melalui fenomena-fenomena tertentu, sehingga menjadi hukum kausalitas yang permanen di manapun dan dalam waktu yang lama. Dalam perkembangannya kemudian melahirkan suatu teori, yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena kongkret yang ditemui.
Untuk mempertahankan rerlevansinya, teori-teori dalam ilmu sosial itu diverifikasikan secara terus menerus, sehingga menjadi kuat, yang kemudian disebut sebagai teori agung. Teori-teori ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada sekarang maupaun untuk memprediksi fenomena yang akan datang.

Kausalitas dalam Sejarah
Dalam ilmu sosial hukum sebab-akibat tidak dapat ditegakkan secara penuh, terlebih lagi dalam ilmu sejarah yang ilmuwannya tidak dapat mengamati secara langsung peristiwa yang sudah lampau. Betapapun seringnya sejarawan  mengamati, meneliti, dan merekonstruksi fakta-fakta, kiranya akan sulit untuk dapat merumuskan sebab-sebab umum. Hal ini dikarenakan sejarawan terkendala dengan subjektifnya, harus menurunkan fakta-fakta dari dokumen yang dinilai eviden. Kemudian dengan imajinasinya sejauh mungkin dalam sejarah sejarawan merekonstruksi fakta menjadi sejarah.
Oleh karena subjektifitas yang melekat pada sejarawan, mengakibatkan sebab-sebab itu menjadi beranekarangam dan subjektif pula sifatnya, sehingga sulit untuk mengeneralisasikanya. Dalam mengatasi permasalahan ini sejarawan harus dapat memilih dengan tepat dan mampu memberikan argumentasi yang meyakinkan. Dalam hal ini sejarawan harus memilih sebab mana yang akan dijadikan titik berat dalam penelitiannya. Oleh karena itu hal ini harus sudah ditentukan pada waktu memilih dan menilai fakta sejarah, sehingga dalam eksplanasinya semuanya sudah tersedia. Dengan demikian akan dihasilkan laporan penelitian / penulisan sejarah yang ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar