Kausalitas Peristiwa Sejarah bagi Kehidupan Manusia
Konsep Kasualitas
Kausalitas
dalam sejarah dapat dipelajari dengan membuat adanya periodisasi (pembabakan)
dan penyusunan Kronologi. Periodisasi atau pembabakan adalah proses untuk
melakukan penggolongan peristiwa dan waktu sejarah pada babak-babak atau
periode tertentu. Kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu
peristiwa Sejarah. Dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang terurut ini,
sejarawan dapan melakukan pengamatan dan mepelajari adanya sebab akibat dari
perisitwa terdahulu yang menyebabkan peristiwa berikutnya
Beberapa
pengertian dari kausalitas :
- Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului peristiwa yang menyusul (II)
- Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat
- Menurut Sartono Kartodirdjo kausalitas merupakan hukum sebab-akibat mengenai suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kausalitas sejarah adalah
sebab terjadinya peristiwa sejarah.
Konsep
Sebab Akibat
Konsep sebab akibat ini merupakan hal yang sangat penting dalam
memberikan penjelasan tentang peristiwa sejarah.Setiap peristiwa sejarah
terjadi tentu ada sebabnya. Begitu juga peristiwa itu akan menimbulkan akibat.
Akibat dari peristiwa itu akan menjadi sebab pada peristiwa yang berikutnya
demikian seterusnya.
Mengenai sebab dari peristiwa sejarah itu bisa langsung dan sangat
dekat dengan peristiwa sejarah.Tetapi sebab itu juga dapat ditarik jauh dari
waktu peristiwanya. Sebagai contoh: peristiwa datangnya bangsa Barat ke
Indonesia karena ingin mendapatkan rempah-rempah dari negeri asalnya agar lebih
murah (sebab yang dekat/langsung dengan peristiwa datangnya ke Indonesia).
Mengapa mereka harus datang ke Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah yang
lebih murah? rempah-rempah sulit didapat di Eropa dan kalau pun ada harganya
sangat tinggi karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai Turki Usmani setelah
berhasil menguasai Bizantium/Konstantinopel (sebab yang tidak langsung dengan
peristiwanya). Pertanyaan berikutnya juga ditampilkan misalnya mengapa Turki
Usmani menduduki Konstantinopel dan menguasai Laut Tengah, dan begitu
seterusnya.
Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaiatan yang erat. Tanpa
manusia, sejarah pun menjadi kosong. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah
adalah suatu rekontruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oeh
komponen-komponen tidakan manusia berupa yang dipikirkan, yang dilakukan, dan
diucapakan. Selama manusia bergerak (bertindak, berpikir, dan berucap) maka
akan mendorong terjadinya perubahan demi perubahan yang seiring berjalannya
waktu perubahan-perubahan itu akan menjadi suatu komponen-komponen sejarah.
Sejarah hanya dapat muncul apabila perubahan-perubahan yang dilakukan manusia
terjadi didalamnya. Dengn demikian dapat dikatakan bahwa adanya perubahan yang
dilakukan manusia pasti akan dapat berubah sebagai akiabatnya.
Perinsisp sebab akibat (Kausalis) ini dalam sejarah disebut
determinisme atau historisisme. Peristiwa sebab akibat dalam sejarah itu
menurut Sartono Kartodirdjo (1993) pengertiannya adalah bhawa suatu peristiwa
sejarah hendaknyaditerangkan dengan melihat peristiwa sejarah yang
mendahuluinya. Dengan kata lain, semua akibat itu berawal dari adanya sebuah
atau beberapa sebab yang sebelumnya terjadi. Sebagai contohnya, dapat
dikemukakan tentang peristiwa sejarah Indonesia mulai dari masa penjajahan
asing hingga proklamasi kemerdekan Indonesia.
Kausalitas dalam Ilmu-Ilmu
Sosial
Dalam ilmu-ilmu
sosial kedalaman ilmu pengetahuan ditunjukkan sejauh mana ilmuwannya dapat
menggali sebab-musabab (sebab-akibat/kausalitas) fenomena yang ditelitinya.
Oleh karena sifatnya nomotetis, maka mereka berusaha mencari
sebab-musabab yang umum melalui fenomena-fenomena tertentu, sehingga menjadi
hukum kausalitas yang permanen di manapun dan dalam waktu yang lama. Dalam
perkembangannya kemudian melahirkan suatu teori, yang dapat digunakan untuk
menjelaskan fenomena-fenomena kongkret yang ditemui.
Untuk
mempertahankan rerlevansinya, teori-teori dalam ilmu sosial itu diverifikasikan
secara terus menerus, sehingga menjadi kuat, yang kemudian disebut sebagai
teori agung. Teori-teori ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang
ada sekarang maupaun untuk memprediksi fenomena yang akan datang.
Kausalitas
dalam Sejarah
Dalam ilmu
sosial hukum sebab-akibat tidak dapat ditegakkan secara penuh, terlebih lagi
dalam ilmu sejarah yang ilmuwannya tidak dapat mengamati secara langsung
peristiwa yang sudah lampau. Betapapun seringnya sejarawan mengamati,
meneliti, dan merekonstruksi fakta-fakta, kiranya akan sulit untuk dapat
merumuskan sebab-sebab umum. Hal ini dikarenakan sejarawan terkendala dengan
subjektifnya, harus menurunkan fakta-fakta dari dokumen yang dinilai eviden. Kemudian
dengan imajinasinya sejauh mungkin dalam sejarah sejarawan merekonstruksi fakta
menjadi sejarah.
Oleh karena
subjektifitas yang melekat pada sejarawan, mengakibatkan sebab-sebab itu
menjadi beranekarangam dan subjektif pula sifatnya, sehingga sulit untuk
mengeneralisasikanya. Dalam mengatasi permasalahan ini sejarawan harus dapat
memilih dengan tepat dan mampu memberikan argumentasi yang meyakinkan. Dalam
hal ini sejarawan harus memilih sebab mana yang akan dijadikan titik berat
dalam penelitiannya. Oleh karena itu hal ini harus sudah ditentukan pada waktu
memilih dan menilai fakta sejarah, sehingga dalam eksplanasinya semuanya sudah
tersedia. Dengan demikian akan dihasilkan laporan penelitian / penulisan
sejarah yang ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar