Selasa, 06 Agustus 2019

Materi Sejarah Peminatan Kelas XI IPS



Kerajaan-Kerajaan Maritim Masa Hindu Budha di Indonesia
A.  Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Nusantara
Kata maritim berasal dari Bahasa Latin, yaitu Maritimus/mare yang artinya “laut”. Kata maritim diartikan yang menghubungkan laut atau dekat dengan laut. Dalam kamus bahasa Indonesia, kata maritim berkenaan dengan laut, berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut.
Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.
a.   Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia. Sanggahan terhadap teori Brahmana 
b.    Hipotesis Ksatria,
Diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesa k dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
c.    Hipotesis Waisya,
Diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia adalah Golongan Waisya berdagang di Indonesia, mengadakan kolonisasi, mengawini gadis Indonesia dan menyebarkan agama.
    Sanggahan: Kebudayaan Hindu-Budha adalah milik Brahmana, tidak mungkin golongan Waisya menyebarkan agama
d.    Hipotesis Sudra
Dikemukakan oleh Van Faber, berpendapat Di India terjadi perang. Indonesia dijadikan tempat pembuangan tawanan perang yang menyebarkan agama Hindu. Pembawa Teori ini adalah golongan Sudra. Kasta Sudra adalah kasta terendah yang tidak mungkin menyebarkan agama agama Hindu.

e. Teori Arus Balik
   Dicetuskan oleh COEDES disebut juga hubungan timbal balik, dikatakan Raja Indonesia mendatangkan Golongan Brahmana ke Indonesia (Segi Politis). Raja melakukan perdagangan melalui perantara wakil-wakilnya (Segi ekonomis). Terjadi Hubungan timbal balik yang cukup lama. Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik

Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama. Agama Budha masuk ke Indonesia melalui Pendeta Agama  Budha (BIKSU).Para Biksu datang ke seluruh Dunia melalui jalur perdagangan alam agama Budha, para Biksu wajib menyebarkan agama Budha ke seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar