Jumat, 07 November 2014

Pembelajaran Cooperative Script

Menurut Iif Khoiru Ahmadi dkk, (2011:57) menyatakan: ”Cooperative Script atau Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari”. Menurut Brosseau yang dikutip oleh Hadi (2007:18) pembelajaran Cooperative Script adalah kontrak belajar yang eksplisit antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai cara-cara berkolaborasi. Siswa bersama dengan pesangannya memecahkan masalah secara bersama-sama. Siswa dituntut untuk beraktivitas sendiri,   Siswa menemukan sendiri suatu konsep atau mampu memecahkan masalah sendiri.
Miftahul A’la (2011: 97), model pembelajaran Cooperative Script disebut juga Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruangan kelas. Cooperative Script merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat siswa (Slavin 2004:175). Hal tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan serta mengaitkan fakta-fakta dan konsep-konsep yang pernah didapatkan dalam pemecahan masalah. Pembelajaran Cooperative Script merupakan salah satu bentuk atau model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Cooperative Script dalam perkembangannya mengalami banyak adaptasi sehingga melahirkan beberapa pengertian dan bentuk yang sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan model pembelajaran cooperative script merupakan pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan (berkolaborasi) memecahkan suatu masalah dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruangan kelas.
Pada pembelajaran Cooperative Script  masalah  yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu, guru mengontrol siswa selama pembelajaran berlangsung dan guru memberikan pengarahan jika siswa merasa kesulitan. Pada interaksi siswa selama pembelajaran berlangsung terjadi kesepakatan, diskusi, menyampaikan pendapat dari ide-ide pokok materi, saling mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam aktivitas siswa selama pembelajaran Cooperative Script benar-benar memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan yang telah didapatkan dan juga keterampilannya, jadi benar-benar sangat sesuai jika digunakan untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam penyelesaian masalah.
Model pembelajaran Cooperative Script ini memiliki konsep dari the acleratedlearning, active learning, dan cooperative learning. Maka prinsip-prinsip dalam model pembelajaran ini sama dengan prinsip-prinsip yang ada pada model pembelajaran cooperative learning, prinsip-prinsipnya yaitu :
1.      Siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam dan berenag bersama.
2.      Siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3.      Siswa harus berpandanagn bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
4.      Siswa harus berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab, sama besarnya diantara para anggota kelompok.
5.      Siswa akan diberi suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
6.      Siswa berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh ketrampilan bekerja sama selama belajar.
7.      Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang dipelajari dalam kelompok kooperatif (Online, “karakteristik dan prinsip cooperative learning” : 2009)
2.1.2.1 Langkah- Langkah  Model Pembelajaran Cooperative Tipe Script
Dansereau (dalam Hadi 2007:22) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam pembelajaran Cooperative Script sebagai berikut;
  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan,
  2. Guru membagikan wacana/materi kepada masing-masing siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan,
  3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasan atau prosedur pemecahan masalah selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan dan pemecahan masalahnya. Sementara pendengar: (a) Menyimak /mengoreksi /menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b) Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas,
  4. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
2.1.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Cooperative Script
a. Kelebihan pembelajaran Cooperative Script:
  1. Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
  2. Setiap siswa mendapat peran.
  3. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
b. Kekurangan pembelajaran Cooperative Script::
  1. Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
  2. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan Model pembelajaran Cooperative Script ini. Tidak semua siswa mampu menerapkan Model pembelajaran Cooperative Script, sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model pembelajaran ini. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya.Penggunaan Model pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.Model pembelajaran ini sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.Penilaian terhadap murid atau siswapun secara individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar