Menurut Iif Khoiru Ahmadi dkk, (2011:57) menyatakan: ”Cooperative Script
atau Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari”. Menurut Brosseau yang dikutip oleh Hadi
(2007:18) pembelajaran
Cooperative Script adalah kontrak belajar yang eksplisit antara guru dengan siswa
dan
siswa dengan siswa mengenai cara-cara berkolaborasi. Siswa bersama dengan pesangannya memecahkan masalah secara bersama-sama. Siswa dituntut untuk beraktivitas
sendiri, Siswa menemukan
sendiri suatu konsep atau mampu memecahkan masalah sendiri.
Miftahul A’la (2011: 97), model pembelajaran Cooperative Script
disebut juga Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajarinya dalam ruangan kelas. Cooperative Script merupakan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat siswa (Slavin 2004:175). Hal
tersebut sangat membantu siswa dalam mengembangkan serta mengaitkan fakta-fakta
dan konsep-konsep yang pernah didapatkan dalam pemecahan masalah. Pembelajaran Cooperative
Script merupakan salah satu bentuk atau model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran Cooperative Script dalam perkembangannya mengalami
banyak adaptasi sehingga melahirkan beberapa pengertian dan bentuk yang sedikit
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
disimpulkan model pembelajaran cooperative
script merupakan pembelajaran dimana
siswa bekerja berpasangan (berkolaborasi) memecahkan suatu masalah dan secara lisan mengikhtisarkan
bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruangan kelas.
Pada pembelajaran Cooperative
Script masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu, guru mengontrol
siswa selama pembelajaran
berlangsung dan guru memberikan pengarahan jika
siswa merasa
kesulitan.
Pada interaksi
siswa selama pembelajaran berlangsung terjadi
kesepakatan, diskusi, menyampaikan
pendapat dari ide-ide pokok materi, saling mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi
dominan siswa
dengan siswa. Dalam
aktivitas siswa selama
pembelajaran Cooperative Script benar-benar memberdayakan potensi siswa
untuk mengaktualisasikan pengetahuan yang telah didapatkan dan
juga keterampilannya, jadi benar-benar sangat sesuai
jika digunakan untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam
penyelesaian masalah.
Model pembelajaran Cooperative Script ini memiliki konsep dari the
acleratedlearning, active learning, dan cooperative learning. Maka
prinsip-prinsip dalam model pembelajaran ini sama dengan prinsip-prinsip yang
ada pada model pembelajaran cooperative learning, prinsip-prinsipnya
yaitu :
1. Siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam dan berenag bersama.
2. Siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya,
disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang
dihadapi.
3. Siswa harus berpandanagn bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
4. Siswa harus berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab, sama besarnya
diantara para anggota kelompok.
5. Siswa akan
diberi suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap
evaluasi seluruh anggota kelompok.
6. Siswa berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh ketrampilan bekerja
sama selama belajar.
7. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang
dipelajari dalam kelompok kooperatif (Online, “karakteristik dan prinsip cooperative
learning” : 2009)
2.1.2.1 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Cooperative Tipe Script
Dansereau (dalam Hadi 2007:22)
menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam pembelajaran Cooperative Script sebagai berikut;
- Guru membagi siswa untuk berpasangan,
- Guru membagikan wacana/materi kepada masing-masing siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan,
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. Sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasan atau prosedur pemecahan masalah selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan dan pemecahan masalahnya. Sementara pendengar: (a) Menyimak /mengoreksi /menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b) Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas,
- Guru bersama siswa membuat kesimpulan
2.1.2.2 Kelebihan
dan Kekurangan Pembelajaran Cooperative Script
a. Kelebihan pembelajaran Cooperative Script:
- Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
- Setiap siswa mendapat peran.
- Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
b. Kekurangan pembelajaran Cooperative Script::
- Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
- Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu
juga dengan Model pembelajaran Cooperative Script ini. Tidak semua siswa
mampu menerapkan Model pembelajaran Cooperative Script, sehingga banyak
tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model pembelajaran ini. Beberapa siswa
mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam
kelompoknya.Penggunaan Model pembelajaran Cooperative Script harus
sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan
banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.Model
pembelajaran ini sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama
dengan baik.Penilaian terhadap murid atau siswapun secara individual menjadi
sulit karena tersembunyi di dalam kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar