Selasa, 28 Oktober 2014

Metode Diskusi Phillips 66



Metode Phillips 66 adalah bagian dari metode diksusi, hal ini diperkuat pendapatTrianto (2007:121) dalam bukunya Model-model Pembelajaran Inovatif Berorentasi Konstrukivistik, menyatakan metode pembelajaran diskusi phillips 66 antara lain:
  1. Berpikir-berpasangan-berbagi (Think-Pair-Share)
  2. Kelompok Aktif (Buzz Group)
  3. Bola Pantai  (Beach Bali)
  4. Teknik Phillips 66

Beberapa jenis metode diskusi, dan dapat dipahami metode diskusi phillips 66 merupakan bagian dari metode diskusi. Dalam penelitian metode yang digunakan adalah metode diskusi phillips 66. Pada awalnya kelompok diskusi kecil atau Buzz Group dikenal dengan nama Philip 66 karena selalu terdiri dari 6 kelompok yang beranggotaan enam orang dan berdikusi selama enam menit. Hal ini dipertegas pendapat Suprijanto (2012:111) menyatakan:
Metode Philip 66 dikembangkan oleh J. Donald Philip sehingga dikenal dengan diskusi phillips 66. Tapi kemudian Philip 66 berubah menjadi Buzz Group atau Buzz Sesion karena jumlah kelompok tidak selalu enam kelompok begitu juga anggotanya tidak harus enam orang, bisa lebih dari enam orang dan waktu diskusi bisa lebih dari enam menit. Buzz berasal dari bahasa inggris yang berarti “dengung”. Jadi bisa dikatakan buzz group karena pada diskusi ada suara ribut-ribut seperti, dengungan-dengungan lebah.


Sementara menurut Surjadi (2012:128) menyatakan “metode phillips 66 adalah metode yang membagi kelas atau kelompok besar kedalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 6 orang”. Metode ini adalah salah satu variasi dari sistem huddle dan diterapkan untuk situasi kelompok yang tidak menentu ketika partisipasi yang demokratis diperlukan. Dalam menggunakan sistem ini kelompok besar diminta untuk membentuk kelompok kecil terdiri dari 6 orang dengan sedikit mungkin memindahkan tempat duduk. Apabila pengaturan fisik dimungkinkan, kelompok lebih baik dibagi dengan metode lain. Dengan membagi jumlah total yang hadir menjadi enam, dapat ditentukan jumlah kelompok kecil yang diperlukan. Cara ini memutuskan hubungan psikologis yang telah terjalin sebelumnya yang dapat memengaruhi objektivitas seseorang dalam berdiskusi.

Teknik Phillips 66 didesain untuk mendapatkan setumpuk ide, saran, sikap atau rekomendasi secara tepat. Ini dapat digunakan sebagai penarik minat pada pembukaan pertemuan. Tenik ini tidak dimaksudkan untuk menjadi keseluruhan pertemuan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran diskusi phillips 66 adalah teknik mengajar dimana guru membagi siswa dari kelompok besar menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan antara 2 – 6 orang dalam rangka memecahkan masalah, topik pembelajaran.

Terkait dengan pendapat di atas, terdapat beberapa perbedaan antara metode buzz group dengan metode phillip 66, walaupun keduanya merupakan bagian dari metode diskusi. Menurut Buchari Alma (2008:67) mengungkapkan metode pembelajaran buzz group merupakan ”pembelajaran dimana sekelompok besar siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri 3-4 orang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar siswa dapat bertukar pikiran dan berhadapan muka dengan mudah.

Senada dengan pendapat di atas, Suyanto dan Asep Djihat (2012:143) menyatakan
metode ini dilakukan dengan cara membagi suatu kelompok siswa besar menjadi beberapa kelompok kecil, yaitu terdiri 4-6 orang. Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa aga mereka bertukar pikiran dan berhadapan muka dengan mudah. Diskusi diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran.



2.1.3.1 Langkah-langkah Metode Diskusi Phillip 66
Langkah-langkah yang harus diperhatikan sebelum menggunakan metode diskusi phillip 66 menurut Surjadi (2012:47) adalah:
  1. Menentukan topik yang menarik dan berkaitan dengan materi pelajaran
  2. Mendorong anggota kelompok untuk melakukan penelitian mandiri sebelum diskusi dilaksanakan.
  3. Menjelaskan masalah/isyu atau topik yang akan diskusikan.
  4. Menjelaskan tujuan diskusi.
  5. Menguraikan outline diskusi.
  6. Mempersilahkan kelompok untuk mengajukan pendapat/ saran.
  7. Menjaga agar diskusi tetap sesuai dengan outline.
  8. Menyampaikan rangkuman bila diperlukan selama diskusi.
  9. Mengevaluasi jalannya diskusi.

Berdasarkan pendapat di atas terhadat beberapa langkah yang harus diperhatikan dan dipahami guru untuk melaksanakan dan menerapkan metode tersebut.

2.1.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi Phillips 66
a. Kelebihan Metode Diskusi Phillips 66
Kelebihan metode diskusi phillips 66 menurut  Surjadi (2012:129) antara lain:
  1. Memperoleh informasi dari kelompok, berdasarkan minat, kebutuhan, keinginan, masalah dan saran-saran yang dapat dipergunakan dalam perencanaan program, kegiatan prosedur dan evaluasi.
  2. Membangkitkan minat dan mendorong anggota yang malu-malu untuk berani memberikan urunan pikiran.
  3. Meningkatkan keterlibatan dan menciptakan suasana yang menyegarkan
  4. Menghemat waktu
  5. Memungkinkan pembagian tugas kepemimpinan;
  6. Memberikan variasi dalam belajar


Kelebihan metode diskusi phillips 66 juga dinyatakan oleh Suprijanto (2012:112) menyatakan, Phillips 66 didesain untuk mendapatkan setumpuk ide, saran, sikap atau rekomendasi secara tepat. Ini dapat digunakan untuk menarik minat belajar.

b. Kelemahan Metode Pembelajaran Diskusi Phillips 66
Selain memiliki beberapa kelebihan metode diskusi phillips, masih menurut Buchari Alma (2008:68) memiliki bebeapa kekurangan antara lain:
  1. Tidak berhasil apabila anggota kelompok mungkin terdiri dari siswa yang tidak tau apa-apa, diskusi akan berputar-putar.
  2. Tidak ada kepemimpinan yang baik dalam diskusi
  3. Laporan tidak tersusun dengan baik
  4. Tidak ada waktu persiapan yang baik.

1 komentar: