Kamis, 01 November 2012

Aktif Belajar Sejarah dengan Question Student Have

Pada proses pembelajaran idealnya memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuannya. Suatu proses belajar harus ada interaksi antara siswa dan guru. Hal ini harus terjadi agar dalam suatu PBM (proses belajar mengajarar) tidak terasa monoton dan hanya bisa berinterksi satu arah. Interaksi siswa dan guru yang baik akan dapat meningkatakan atau memajukan proses belajar mengajar yamg baik. Guru harus mampu mendesain pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan filosofi belajar “Paikem”. Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya.

 Pembelajaran sejarah, menjadi sesuatu yang membebani dan tidak menyenangkan. Kondisi tersebut disebabkan pembelajaran yang sering terjadi di kelas yang tidak melibatkan siswa dalam belajar. Kegiatan banyak didominasi dan  terpusat  pada  guru. Padahal teknik tersebut banyak memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran  di  kelas, interaksi  aktif  antara  siswa  dengan  guru  atau  siswa  dengan siswa  jarang  terjadi.  Siswa kurang terampil  menjawab  pertanyaan  atau  bertanya tentang konsep  yang  diajarkan. Siswa  kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan  pemecahan  masalah  yang  diberikan.  Mereka  cenderung belajar  sendiri-sendiri. Pengetahuan yang  didapat  bukan  dibangun  sendiri  secara  bertahap  oleh  siswa  atas dasar pemahaman sendiri.  Karena siswa jarang menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari
Permasalahan di atas, dapat diatasi dengan Metode Question Student Have (pertanyaan dari siswa). Strategi  ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.
Prosedur :
1.       Bagikan kartu kosong kepada siswa
2.       Mintalah setiap siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran yang sedang dipelajari.
3.       Putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika setiap kartu diedarkan pada peserta berikutnya, peserta tersebut harus membacanya dan memberikan tanda cek di sana jika pertanyaan yang sama yang mereka ajukan.
4.       Saat kartu kembali pada penulisnya, setiap peserta telah memeriksa semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut. Fase ini akan mengidentifikasi pertanyaan mana yang banyak dipertanyakan. Jawab masing-masing pertanyaan tersebut dengan :
a. langsung atau berikan jawaban yang berani
b. Menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai waktu
     yang tepat
c. Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan
5. Panggil beberapa peserta berbagi pertanyaan secara sukarela, sekalipun
    pertanyaan mereka tidak memperoleh suara terbanyak
6. Kumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaan-
    pertanyaan yang mungkin dijawab pada pertemuan berikutnya.

Variasi :
1.        Jika kelas terlalu besar dan memakan waktu saat memberikan kartu pada siswa, buatlah kelas menjadi sub- kelompok dan lakukan instruksi yang sama. Atau kumpulkan kartu dengan mudah tanpa menghabiskan waktu dan jawab salah satu pertanyaan.
2.       Meskipun meminta pertanyaan dengan kartu indeks, mintalah peserta menulis harapan mereka dan atau mengenai kelas, topik yang akan anda bahas atau alasan dasar untuk partisipasi kelas yang akan mereka amati.
3.        Variasi dapat pula dilakukan dengan meminta peserta untuk memeriksa dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut, sehingga fase ini akan dapat mengidentifikasi pertanyaan mana yang mendapat jawaban terbanyak, sebagai indikasi penguasaan anak terhadap objek yang dipertanyakan.

Aplikasi Metode Question Student Have diharapkan akan meningkatkan minat dan aktifitas sekaligus partisipasi siswa dalam pembelajaran sejarah.
 SELAMAT MENCOBA
Bahan bacaan:
Silberman, Mel, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan Sarjuli et al.) Yogyakarta, YAPPENDIS, 2004.
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Andi Offset, 1997.
Wenger, Win, Beyond Teaching and Learning, Memadukan Quantum Teaching & Learning, (terjemahan Ria Sirait dan Purwanto), Nuansa, 2003.
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta, Gaung Persada Press, 2003


Tidak ada komentar:

Posting Komentar